Megatrust.co.id, CILEGON – PDAM Kota Cilegon diminta untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis dari sektor air bersih, diketahui saat ini baru 20 persen masyarakat Kota Cilegon yang terlayani air bersih oleh PDAM.
Keterbatasan pasokan air, menjadi kendala PDAM untuk mendistribusikan air bersih kepada warga Kota Cilegon, pasalnya saat ini PDAM Kota Cilegon hanya disuplay oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI) saja.
Oleh sebab itu, Wali Kota Cilegon mendorong PDAM untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui inovasi membuat air minum kemasan, supaya peluang bisnis bisa didapat oleh PDAM.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian usai menghadiri acara ulang tahun PDAM Kota Cilegon mengatakan, dirinya meminta kepada PDAM pada bulan depan untuk melakukan ekspansi bisnis ke ranah air minum.
“Kami ingin menambah PAD menambah profit dengan cara mengembangkan air dalam kemasan diproduksi oleh PDAM, bekerjasama dengan yang lain dulu tapi mereknya PDAM,” kata Helldy, Selasa 23 Mei 2023.
Helldy mengungkapkan, saat ini PDAM Kota Cilegon telah menyumbangkan pendapatannya kepada Pemkot Cilegon sebesar Rp6 miliar pertahunnya. Hal itu yang menjadi dasar ekspansi bisnis harus terus ditingkatkan.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta kepada PDAM Kota Cilegon untuk bisa mengembangkan bisnis, selain dari air bersih juga air kemasan yang harus dipikirkan oleh PDAM.
Pasalnya, pasar untuk air kemasan di Kota Cilegon sangat terbuka lebar baik dari pemerintahnya maupun dari BUMD nya.
“Pada prinsipnya kami mengapresiasi PDAM ini merupakan BUMD yang telah memberikan kontribusi. Keuntungannya itu kurang lebih diangka Rp6 miliar pertahunnya,” tutur Helldy.
Meski begitu, dirinya sangat bersyukur diberikan keuntungan kepada Pemkot Cilegon oleh PDAM, padahal saat ini PDAM tidak melakukan produksi air bersih, melainkan bekerjasama dengan KTI
Kata Helldy, seharusnya diseluruh PDAM di Kabupaten/Kota lainnya itu memiliki tempat pengolahan air dan memiliki danau untuk menciptakan air bersih dan didistribusikan kepada masyarakat.
“Kita tahu bahwa PDAM Kota Cilegon ini unik, selama ini kita dibantu oleh KTI dan secara logika yang namanya PDAM itu dimana-mana pasti ada sumber airnya ada danaunya, ada prosesnya, tapi kan ini kita sudah terima mateng lah ada keuntungan disana,” ungkapnya.
Masih kata Helldy, Ia membeberkan saat ini PDAM Kota Cilegon baru mampu melayani 20 persen konsumen dari total penduduk yang ada di Kota Cilegon. Karena, PDAM masih kekurangan air bersih untuk mensuplay kepada warga yang ada di Kota Cilegon.
“Memang kami rasakan masih 20 persen untuk memenuhi masyarakat kota Cilegon, layanan penyediaan air bersih baru 20 persen artinya ada peluang sebesar 80 persen,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Direktur Utama PDAM Kota Cilegon Tafikurohman tidak menapikan jika ketersediaan air PDAM untuk masyarakat Kota Cilegon baru terpenuhi sebanyak 20 persen.
“Cakupan pelayanan 20 persen dari jumlah penduduk, contohnya aja pada 2021 hanya 19 ribu, saat ini sudah naik menjadi 21.157 ribu pelanggan itu niaga dan non niaga,” kata dia kepada awak media.
Oleh sebab itu pihaknya diminta oleh Pemkot Cilegon untuk membuat terobosan membuat air produk air minum dalam kemasan untuk bisa menambah PAD.
“Bulan depan kita melakukan penjajakan terlebih dahulu kepada perusahaan air minum dan nanti bisa menjadi sumber PAD,” katanya.
Ia tidak menapikan saat ini PDAM Kota Cilegon untuk ketersediaan air bersih masih disuplay oleh PT KTI, namun selain itu PDAM Kota Cilegon juga akan meminta kepada Pemprov Banten untuk bisa mengolah air dari Sindangheula.
“Sumber air baku hanya dari KTI, ada ekpansi, pertama kita sedang nunggu dari sindangheula ini dapet jatah 200 liter perdetik, tapi kan lagi-lagi pembangunannya belum selesai tahun ini,” tuturnya.
Dalam waktu dekat ini atau tahun 2023 ini, pihaknya akan memanfaatkan bendungan karet Ciberung untuk dilakukan uji coba dan dijadikan air bersih sehingga bisa didistribusikan kepada masyarakat.
“Terus kita pada tahun 2023 ini akan mengupayakan bendungan karet yang ada di Ciberung, nanti dikeruk oleh PU kalau sudah ada airnya disitu nanti kita bendung, terus kita olah untuk air bersih,” pungkasnya. (Amul/Red).