Megatrust.co.id, CILEGON – Gedung SD Negeri di Kota Cilegon kondisinya memprihatinkan, bahkan tidak layak digunakan untuk proses belajar mengajar.
SD Negeri yang tidak layak untuk proses belajar mengajar, itu merupakan SD Negeri Bojong Baru yang berlokasi di SDN Bojong Baru, Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Kondisinya rusak parah dan memperihatinkan. Pasalnya, atap bangunan yang menaungi tiga ruang kelas di tempat itu dikhawatirkan ambruk lantaran kayu penyangganya telah lapuk di makan usia.
Berdasarkan informasi yang di dapat Megatrust.co.id, pihak sekolah sengaja memasangan kayu penyangga untuk menahan beban atap yang sudah melorot.
Selain itu, ada sejumlah batang bambu yang dipasang pada atap yang rusak tersebut untuk menahan agar genteng bangunan tidak jatuh.
Tidak hanya itu, sekolah ini juga kerap mengalami kebocoran apabila sedang terjadi hujan.
Kepala Sekolah SDN Bojong Baru Aca mengatakan, sekolah yang menjadi tempat belajar 425 siswanya ini belum pernah dilakukan renovasi atau perbaikan sejak dibangun pada tahun 1984 lalu.
Dia mengaku, pihaknya telah mengajukan bantuan perbaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Cilegon dari tahun 2018 namun tak kunjung terealisasikan.
“Belum pernah ada pembangunan sejak (Statusnya-Red) SD Inpres, sedangkan kami dari pihak sekolah sudah mengusulkan sejak 2018. Tetapi sampai sekarang belum ada realisasi,” kata Aca, Kamis 13 Juli 2023.
Dijelaskan Aca, tiga ruang kelas yang kondisinya rusak parah tersebut masih difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar.
Sebab kata Aca, jumlah murid tidak sebanding dengan ruang kelas yang ada. Meskipun begitu, ia bilang, pihak sekolah khawatir apabila kondisi ini dibiarkan rusak.
“Khawatir memang, khawatirnya ketika anak-anak lagi belajar amit-amit sekolahnya ambruk,” katanya.
Selain kondisinya yang rusak parah dan nyaris roboh, lanjut Aca, kondisi ruang kelas juga minim untuk mencukupi kelas siswa.
Bahkan, pihak sekolah telah membagi kegiatan belajar mengajar menjadi dua waktu antara pagi dan siang.
“Memang seharusnya pemerintah daerah menambah lokal, karena sekarang ini SD Bojong Baru semuanya punya rombel 19 dan kebutuhannya 14 rombel. Jadi kekurangannya sekitar 5 rombel,” terangnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Cilegon untuk melakukan peninjauan lapangan.
“Baru dapat informasi ini, saya nanti minta dinas pendidikan, kelurahan dan kecamatan harus segera turun, khawatir membahayakan,” kata Sanuji.
“Sikap yang pertama segera cek lapangan, kalau memang membahayakan ambil langkah-langkah cepat,” sambungnya.
Kondis tersebut, kata Sanuji jangan sampai membahayakan siswa yang sedang melakukan proses belajar mengajar.
“Jangan sampai musibah itu mencelakai anak-anak kita,” pungkasnya. (Amul/Red).