MEGATRUST.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.657 bencana alam terjadi di Indonesia per tanggal 25 Agustus 2023.
Rata-rata bencana alam terjadi di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah.
BNPB mencatat bencana hidrometeorologi terdiri dari beberapa bencana, diantaranya:
Baca Juga :Â Taman Nasional Gunung Bromo Ditutup Per 1 September 2023, Ini Penyebabnya
1. Banjir
2. Longsor
3. Angin puting beliung
4. Kekeringan
5. Kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga :Â Indonesia Darurat Penghulu, Kemenag RI Sebut Kekurangan 16.243 Penghulu
“Bencana di Indonesia berjumlah 2.657 yang didominasi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir longsor angin puting beliung dan sekarang kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto dilansir dari laman bnpb.go.id
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menjelaskan dari 2.657 bencana di Indonesia, 458 diantaranya terjadi di Provinsi Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat menempati posisi paling tinggi kejadian bencana alamnya di Indonesia.
Baca Juga :Â Indonesia Darurat Penghulu, Kemenag RI Sebut Kekurangan 16.243 Penghulu
“Di Jawa Barat sudah terjadi 458 bencan dan merupakan Provinsi yang paling tinggi kejadian bencana di Indonesia,” terangnya.
Dalam rangka meminimalisir terjadinya bencana di Indonesia, salah satunya di Provinsi Jawa Barat, BNPB telah melakukan penanganan.
“Terkait itu BNPB melakukan penanganan bencana untuk meminimalisir dampak bencana bagi masyarakat Jawa Barat,” jelasnya.
Baca Juga :Â Pandangan Introvert Menurut Ustad Zaidul Akbar, Bukanlah Sebuah Aib
Suharyanto juga menambahkan, karen di Jawa Barat rawan gempa dan Tsunami, maka BPBD di wilayah tersebut akan di modernisasikan dengan ditunjang oleh sistem manajemen dan peralatan yang memadai.
“Bidang pencegahan sebagian daerah di Jawa Barat mempunyai pantai berkaitan dengan bahaya gempa bumi dan tsunamis BPBD-nya akan di modernisasikan sistem manajemen dan peralatannya,” tuturnya.
Diharapkan dengan ditunjang perlatan yang modern, maka ketika terjadi bencana Tsunami dapat dilakukan peringatan dini sehingga dampak yang besar dapat diminimalisir.
Baca Juga :Â Liga 1 Indonesia Pekan Ke 11 : PSIS Semarang Tekuk Bali United
“Ketika terjadi bencana tsunami bisa melaksanakan peringatan secara dini sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan,” harapnya. (Emilda/Amul)