Megatrust.co.id, CILEGON – Siapa yang sering ke pasar Kranggot Kota Cilegon, ternyata ini penyebab pasar Kranggot selalu semrawut setiap hari.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala UPT Pasar Kranggot Dani Rahmat, kata dia kesemrawutan pasar kranggot Kota Cilegon, itu merupakan minimnya sarana dan prasarana penunjang.
Menurut dia, kekurangan sarana dan prasarana di dalam pasar kranggot Kota Cilegon, juga menyebabkan dampak banyaknya pedagang di pinggir jalan.
Baca Juga :Â Carut Marut APK yang Terpasang di Sudut Kota Cilegon, Diancam Satpol PP Bakal Dicopot
“Banyaknya pedagang di pinggir-pinggir itu sebagai dampak lain dari ketidak adaan, atau minimnya sarana dan prasarana pendukung,” katanya kepada Megatrust.co.id.
Selain itu, Dani mengungkapkan presentase terhadap lahan juga sangat minim, artinya ketika memiliki lahan 100 persen itu harus disisakan sebayak 40 persen untuk area parkir sehingga bisa tertata dengan rapi.
“persentase terhadap lahan yang ada, yang membedakan kita itu dengan perumahan dengan pabrik, dengan mall adalah lahan yang mereka sisihkan 60 persen untuk pembangunan pasar, dan 40 persen untuk fasilitas area parkir,” ungapnya.
Baca Juga :Â Usai Persija Ditahan Imbang Bali United, Riko Simanjuntak Keluhkan Kinerja Wasit
Ia membayangkan, keberadaan orang di pasar kranggot Kota Cilegon saat ini mencapai 5 ribu sampai 7 orang yang beraktifitas dan bertransaksi di satu titik, artinya berkutat di satu titik.
“Bayangkan sekarang 5 ribu sampai 7 ribu orang kumpul di satu titik, bagaimana tidak ruwet, tentu saja ruwet,” ungkapnya.
Masih kata Dani, menurut dia, ketika sarana dan prasarana di pasar kranggot dipenuhi hal itu tentu bisa meningkatkan PAD Kota Cilegon dari sisi parkir area yang bagus bisa juga buat orang beriklan.
Baca Juga :Â Soal Konflik Pulau Rempang, NU Minta Pemerintah Evaluasi Proyek Strategis Nasional
“Sekarang saya buat misalkan dari depan pintu pasar sampai ke tengah itu buat iklan itu bisa menjadi PAD, disitu ada lighting, disitu ada iklan dan lain sebagainya sudah berapa yang masuk,” tuturnya.
Nantinya Pemerintah tidak harus mengeksekusi para pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan ketika sarana dan prasarana disiapkan oleh pemerintah, nanti kata Dani para pedagang akan pindah dengan sendirinya.
“Pedagang itu melakukan sesuatu karena terdesak, dia (pedagang) tahu dia (pedagang) salah, tapi kita bicara perut kita bicara keluarga anak istri yang harus di kasih makan,” kata Dani.
Baca Juga :Â Kisruh Rempang, Presiden Jokowi Minta Kedepankan Kepentingan Masyarakat
“Satu sisi, sebagai pemerintah kita punya satu hal artinya mengurangi pengangguran, mempermudah mereka (masyarakat) melakukan aktifitas usaha itu adalah upaya dari pemerintah yang tidak kelihatan tapi besar manfaatnya,” sambungnya.
Ia menginginkan adanya penataan pasar kranggot Kota Cilegon dengan baik dan memperhitungkan seluruh kendaraan yang masuk, sehingga bisa tertata dan rapi.
“Jadi saya membayangkan pasar ini kalau tidak mau ruwet, lahan parkir kita itu kaya seperti leter o dimana-mana ada, kemudian terkait akses itu harus satu arah,” ungkapnya.
Baca Juga :Â IPLM Kota Cilegon Diklaim Meningkat Selama beberapa Tahun Terakhir, Sasar Kecamatan dan Kelurahan
“Siapkan dulu dong hanggarnya, sehingga kita bisa menata,” pungasnya. (Amul/Red)