MEGATRUST.CO.ID – Daerah Kota Tangerang Selatan ternyata memiliki masakan tradisional unik yang sudah dilestarikan secara turun temurun, namanya Sayur Besan.
Buat yang pengen segera ngebesan bareng pasangan, apa perlu makan sayur besan dulu?? Eits engga juga, jadi sejarah penamaan sayur besan ini sebetulnya tidak terlepas dari proses ngabesan itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) besan diartikan sebagai orangtua dari menantu laki-laki atau menantu perempuan.
Baca Juga :Â Guler Farm Nature, Agroeduwisata Berbasis Pertanian, Ternyata Milik Wapres RI di Kabupaten Serang
Menurut Owner Gerai Lengkong, Lista Hurustiati mengatakan zaman dulu sayur besan dibawa sebagai hantaran saat akan meminang.
“Zaman dulu sayur besan digunakan untuk hantaran buat melamar mangkannya dinamakan sayur besan,” ujarnya saat ditemui di Tangerang Selatan.
Siapa sangka, ternyata Sayur Besan dulunya adalah sayur paling mewah dalam hantaran.
Baca Juga :Â Baca Doa Qunut Nazilah untuk Dukung Spiritual Warga Palestina, Lengkap Bacaan Arab Ejaan Serta Artinya
“Simbol hantaran, katanya zaman dulu sayur yang paling mewah,” tuturnya.
Biasanya, orang betawi membuat sayur besan saat ada acara penting seperti pesta pernikahan.
“Acara ngebesan dulunya buat lamaran atau kalo ada pesta-pesta perkawinan pasti kalo orang Betawi asli pasti ada sayur besannya, di warung lengkong ini kita ada sayur besan dan pecak ikan,” jelasnya.
Rasa sayur besan ini bikin nagih, sayurnya kental, nikmat dan gurih, paduan cita rasa ini yang bakalan dirasain saat menikmati semangkuk sayur besan, lokasi penjual sayur besan ada di Warung Lengkong, Kota Tangerang Selatan.
Baca Juga :Â TNI-Polri Berpeluang Jadi ASN, PPPK Akan Diberikan Pensiunan
Suasana sekitar warung lengkong sebagai tempat dijualnya sayur besan bernuansa pedesaan dengan pepohonan rindang nan sejuk dilengkapi tempat duduk berupa gazebo dari bambu, mushola, toilet, tempat karoke outdor, taman, produk UMKM dan sebagainya.
Tidak hanya sekedar warung, ternyata tempat ini sering digunakan pengunjung untuk beragam kegiatan, pelatihan kerajinan dan pemasaran.
Dalam mendukung produk lokal, Lista memilih konsep kearifan lokal untuk memberi kesan kepada pengunjung layaknya makan di rumah sendiri.
Baca Juga :Â TERNYATA Hujan dan Tidur Bisa menghilangkan Rasa Takut, Begini kata Ustad Zaidul Akbar
“Kita pengen menjaga juga menjaga kearifan lokal kita juga disini ada beberapa makanan lainnya kekhasan daerah kaya nasi oncom, nasi bakar, nasi timbel, sayur asem, nasi timbel jadi kita bikin kalo makan disini seperti makan di rumah sendiri,” jelasnya.
Sebagai bentuk pelestarian budaya lokal nenek moyang, Lita terus menjaga resep asli sayur besan ini agar terus terjaga keasliannya.
“Saya berusaha untuk menjaga juga melestarikan makanan yang memang dihasilkan dari nenek moyang kita dulu karena ini turun temurun dan resepnya juga turun temurun termasuk pecak, sayur besan dan sebagainya,” tuturnya.
Baca Juga :Â BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Banten Mencapai Hampir 3 Meter Pada Ahad
Untuk meracik sayur besan, bahan yang diperlukan yaitu kentang, telor tebu, soun atau ebi, udang kering, sayuran dan rempah-rempah sebagai bumbu masakannya.
“Bahannya dari telor tebu atau terubuk jagung kecil itu Panjang, ada kentang campurannya ada soun ebi udang kering biasanya bisa dipake juga tetelan daging dan lain sebagainya untuk tambahan, tapi kalo aslinya sayuran, telor tebu, kentang dan sebagainya dengan menggunakan santan,” jelasnya.
Yang membuat sayur besan ini sedap dan nikmat rahasianya yaitu saat menuangkan santan harus terus diaduk agar santan tidak pecah.
Baca Juga :Â Sudah Ditetapkan KPU, Ratusan Caleg di Kota Cilegon siap Tempur
“Kita rebus kentangnya terus terubuknya dicampur jadi satu dan tinggal ditambahkan santan, bumbunya juga sudah diolah diulek biar lebih nikmat pake cabe, bawang merah, putih,” terangnya.
Buat yang mau menikmati sayur besan ini engga perlu hawatir soal harga, pasalnya harganya terjangkau, seharga Rp 25 ribu rupiah aja udah bisa menikmati menu yang satu ini.
Lita berharap kedepan akan terus bermunculan generasi penerus bangsa untuk melestarikan makanan khas daerah.
Baca Juga :Â Pulomerak Kecil Rekomendasi Wisata Murah di Cilegon Hanya 17 Ribu Rupiah
“Berharap anak cucu kedepan yang penerus-penerus kita kedepan tetap mengenal makanan kekhasan dari daerah masing-masing,” harapnya. (Emilda/Amul)