Megatrust.co.id, CILEGON – Kasus atau penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Cilegon melonjak lagi saat ini.
Sekarang, ada sebanyak 31 ditemukan dan tercatat dalam data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon.
Informasi yang didapat, Kecamatan Purwakarta sebagai daerah penyumbang kasus DBD tertinggi, sebanyak 7 kasus yang dilaporkan Dinkes Kota Cilegon.
Baca Juga :Â Wacana KUA Jadi Tempat Nikah Semua Agama, Ini Tanggapan Kemenag Cilegon
Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada Dinkes Kota Cilegon dr. Febri Naldo menyampaikan.
Dibandingkan Februari 2023, kasus DBD pada Februari 2024 mengalami kenaikan yang sangat drastis.
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2023 bulan Februari itu kan kasus 21, jadi ada peningkatan pada Februari 2024, sebanyak 31,” kata Febri kepada Megatrust.co.id melalui sambungan telepon, Rabu 6 Maret 2024.
Baca Juga :Â Jadwal Operasi Keselamatan 2024 di Cilegon dan Daftar Pelanggaran yang Diawasi Berikut dengan Titik Operasi
Sebelumnya, kasus DBD pada Januari 2024 juga mengalami kenaikan, ada 27 kasus yang tercatat. Disebut adanya kenaikan, karena pada Januari 2023 yang lalu, kasus DBD hanya sebanyak 15.
Febri mengatakan, pihaknya selama ini selalu intens memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
“Kalau upayakan sudah kita lakukan tuh, seperti surat edaran dan tetap di puskesmas melakukan sosialisasi-sosialisasi. Senin kemarin kan juga ada sosialisasi lintas sektor juga,” ungkapnya.
Baca Juga :Â Ribuan Miras Dimusnahkan, Wali Kota Cilegon Minta Satpol PP Tegas Tegakkan Perda
Menurut Febri, Purwakarta menjadi daerah langganan yang menyumbangkan kasus DBD terbanyak, hal ini juga terlihat dari data kasus DBD pada 2023.
“Ada 7 orang. Di tahun 2023, dari Purwakarta juga yang tinggi. Intervensi kalau orang kesehatan kan ke puskesmas, itu sosialisasi-sosialisasi, meningkatkan PSN, dan koordinasi di lintas sektor,” terangnya.
Melihat kasus DBD terus meningkat, Dinkes mengklaim, masyarakat Cilegon sudah melakukan pola hidup sehat dan PSN.
Baca Juga :Â Bertepatan dengan Perayaan Ultah Satpol PP, Kasatpol PP Kota Cilegon Dikbarkan Tutup Usia
Dikatakannya, kasus DBD mengalami peningkatan yang cukup lumayan ini karena faktor curah hujan yang intens dan sering pada tahun ini.
“Kan sudah dilakukan masyarakat Cilegon untuk pemberantasan PSN-nya, cuma kan ditingkatkan lagi. Karena sekarang kan perubahan cuaca iklim, menimbulkan air tergenang, jadi cepat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya.
Febri mengimbau, untuk wilayah yang paling banyak terdampak DBD, seperti Purwakarta, Jombang dan Cibeber harus lebih meningkatkan pola hidup sehat dan PSN dengan cara menguras, menutup dan mengubur.
Baca Juga :Â Ibu-ibu Istri Karyawan Krakatau Steel Group Tekan Harga Sembako, Buka Pasar Murah
Di samping itu, ia meminta, petugas kesehatan di masing-masing wilayah tersebut untuk lebih gencar menyosialisasikan mengenai PSN.
“Koordinasi lintas sektor, supaya lintas sektor juga menggerakan masyarakat melakukan PSN. Kemudian, karena cuaca sekarang seperti ini, berarti kan harus antisipasi kalau ada kaleng bekas, ban bekas, dikubur agar tidak terjadi genangan air,” jelasnya.
Adapun untuk obat jentik nyamuk atau Abate, masyarakat bisa mendapatkannya di puskesmas di wilayahnya masing-masing secara gratis.
Baca Juga :Â Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan? Simak Batas Waktu dan Niatnya
“Kalau seandainya kita melakukan PE (penyelidikan epidemiologi) itu kita temukan jentik kita kasih atau masyarakat minta juga kita kasih, karena kan nanti ada takarannya, cara pemberiannya kan, dan itu gratis,” tandasnya. (Hamdi/Amul)