MEGATRUST.CO.ID – Besok, puasa Ramadhan versi Pemerintah akan memasuki pertengahan. Biasanya di pertengahan bulan suci Ramadhan, masyarakat Banten akan melakukan tradisi Qunutan.
Menyambut Qunutan biasanya masyarakat akan membuat ketupat, sayur opor dan makanan lainnya untuk dibawa ke Masjid atau Mushola dan berdoa bersama, baik usai sholat magrib ataupun usai salat tarawih.
Dikutip dari Lampung.nu.or.id, Qunutan disimbolkan dengan ketupat dibelah dua yang memiliki makna bahwa perjalanan bulan Ramadhan sudah melewati paruh pertama, menyisakan separuh yang terakhir. Dan biasanya pada separuh yang terakhir inilah akan dijalani dengan berat.
Qunutan sebagai tradisi lama yang masih diwariskan hingga saat ini. Ada yang menyebutkan tradisi Qunutan telah berlangsung sejak zaman Kesultanan Demak ketika memperluas pengaruhnya ke daerah barat pada 1524.
Sultan Cirebon, Sunan Gunung Jati, yang dibantu pasukan Demak menduduki pelabuhan Banten dan mendirikan Kesultanan Banten.
Kemudian dengan maksud untuk meraih berkah pada bulan suci Ramadhan, ketupat pun dibagi-bagikan.
Tradisi Qunutan juga sebagai bentuk rasa syukur umat Islam karena berhasil menjalani separuh Ramadhan. Qunutan masih berlangsung hampir di seluruh wilayah Pulau Jawa.
Ketika shalat tarawih, ulama fiqh juga menganjurkan untuk membaca doa qunut yang diyakini untuk menolak bala atau musibah.
Sebab, 15 hari terakhir bulan Ramadhan akan banyak sekali godaan yang dialami oleh umat Islam dalam berpuasa.
Sehingga, diharapkan umat Islam tetap kuat dalam beribadah puasa meskipun berat dan banyak godaan.
Qunutan juga menandakan masuknya malam Lailatul Qadar atau malam penting bagi umat Islam di bulan Ramadhan. (Nad/Amul)