Konveksi
Nasional

Heboh Kasus TTS Efek Vaksin Astrazeneca, Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Vaksin Covid di Indonesia

×

Heboh Kasus TTS Efek Vaksin Astrazeneca, Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Vaksin Covid di Indonesia

Sebarkan artikel ini

MEGATRUST.CO.ID Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) memberikan respon terkait kabar viral efek samping vaksin Astrazeneca.

Ketua Komnas KIPI Prof. Hinky Hindra Irawan mengatakan tidak ada kejadian Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS) di Indonesia.

TTS merupakan penyakit yang mengakibatkan pembekuan darah dan membuat trombosit rendah.

TTS merupakan penyakit yang jarang ditemui di masyarakat namun mempunyai gejala yang serius.

Menurutnya hal ini sebagaimana hasil surveilans aktif dan pasif yang sampai saat ini masih dilakukan Komnas KIPI.

Baca Juga :  Hati-hati! Apa itu TTS, Efek Samping yang Diduga Disebabkan Vaksin Astrazeneca

“Keamanan dan manfaat sebuah vaksin sudah melalui berbagai tahapan uji klinis, mulai uji klini tahap 1, 2, 3 dan 4 termasuk vaksin COVID-19 yang melibatkan jutaan orang, sampai dikeluarkannya izin edar. Dan pemantauan terhadap keamanan vaksin masih terus dilakukan setelah vaksin beredar” kata Prof Hinky dikutip dari laman kemenkes.go.id

Diketahui, sebagaimana menurut badan kesehatan Dunia (WHO) Komnas KIPI bersama kementerian kesehatan termasuk BPOM telah melakukan surveilans aktif terhadap berbagai penyakit yang dicurigai keterkaitan dengan vaksin Covid-19.

Baca Juga :  Heboh Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sebabkan Efek Samping Langka

TTS termasuk salah satu penyakit yang ikut diteliti. Adapun survei dilakukan selama satu tahun di 17 rumah sakit di tujuh provinsi yang berbeda.

“Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” jelas Prof Hinky.

“Jadi, kami melaporkan pada waktu itu tidak ada kasus TTS terkait vaksin COVID-19,” sambung Prof Hinky.

Berdasarkan data, Indonesia termasuk negara keempat terbesar yang melakukan vaksinasi sebanyak 453 juta dosis vaksin. Adapun 70 juta merupakan vaksin jenis Astrazeneca.

Baca Juga :  Hati-hati! Apa itu TTS, Efek Samping yang Diduga Disebabkan Vaksin Astrazeneca

Prof. Henky mengungkapkan, bahwa setelah melakukan surveilans aktif Komnas KIPI juga terus melakukan surveilans pasif hingga saat ini.

Dan dari pantauan sejauh ini tidak ditemukan laporan masuk terkait penyakit TTS.

“Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) bila ditemukan penyakit atau gejala antara 4 sampai 42 hari setelah vaksin disuntikkan. Kalaupun saat ini ditemukan kasus TTS di Indonesia, ya pasti bukan karena vaksin COVID-19 karena sudah lewat rentang waktu kejadianya,” jelas Prof Hinky. (Towil/Nad)