MEGATRUST.CO.ID – Menindaklanjuti soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal atau UKT yang diwacanakan naik untuk tahun ajaran 2024/2025, mendikbudristek Nadiem Makarim bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024.
Persoalan kenaikan UKT ini dilatarbelakangi oleh Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT).
Diterbitkannya peraturan ini sebagai dasar peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bagi PTN dan PTN-BH.
Namun, hal tersebut memicu protes keras di kalangan mahasiswa dan berbagai lapisan masyarakat luas.
Hal ini karena kenaikan UKT di sejumlah perguruan tinggi negeri rata-rata naik 100 persen hingga 300 persen.
Dari banyaknya gelombang protes tersebut, Nadiem Makarim menyatakan pembatalan kenaikan UKT.
Ia pun berterimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat terkait masukan dan aspirasinya.
“Terima kasih atas masukan yang konstruktif dari berbagai pihak. Saya mendengar sekali aspirasi mahasiswa, keluarga, dan masyarakat,” ujar Nadiem dikutip dari laman setkab.go.id.
“Kemendikbudristek pada akhir pekan lalu telah berkoordinasi kembali dengan para pemimpin perguruan tinggi guna membahas pembatalan kenaikan UKT dan alhamdulillah semua lancar,” sambung Nadiem.
Nadiem pun mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden guna membahas isu kenaikan UKT sekaligus evaluasi terkait gejolak protes yang ada.
“Baru saja saya bertemu dengan Bapak Presiden dan beliau menyetujui pembatalan kenaikan UKT. Dalam waktu dekat Kemendikbudristek akan mengevaluasi ajuan UKT dari seluruh PTN,” kata Mendikbudristek.
Nadiem menjelaskan, pertemuannya dengan Jokowi tidak hanya membahas UKT namun berbagai hal di bidang pendidikan.
Ia pun mengaku siap melakukan beberapa pendekatan untuk membantu semua mahasiswa yang mengalami kendala.
“Bertemu Bapak Presiden untuk membahas berbagai hal di bidang pendidikan, salah satunya adalah perihal UKT. Saya mengajukan beberapa pendekatan untuk bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi mahasiswa,” pungkasnya.
(Towil/Nad)