Peristiwa

DIRUGIKAN atas Peredaran Oli Palsu, PT Astra Jelaskan Ciri Oli Asli dan Oli Palsu

Kuasa hukum PT. Astra Motor, Edward Sihombing. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Beredarnya jual beli oli palsu di wilayah Kabupaten Tangerang membuat salah satu produsen oli PT. Astra Honda Motor geram.

Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya dari segi harga yang berbeda signifikan dari pasaran, namun juga dari kualitas yang jauh dari standar dan bisa mencoreng citra perusahaan.

Karena PT. Astra melalui kuasa hukumnya Edward Sihombing melakukan pelaporan ke polda Banten.

Hal ini karena banyak keluhan dari konsumen terkait peredaran oli yang diduga palsu.

“Kami tampung semua (keluhan konsumen) kemudian dari situ kami lakukan penyelidikan ketika sudah dipastikan kami lakukan pelaporan ke kepolisian dalam hal ini polda Banten,” kata Edward

Edward mengungkapkan, oli palsu tidak memiliki standar yang telah tetapkan. Hal ini bisa berimbas kepada kerusakan mesin kendaraan baik dirasakan jangka pendek maupun jangka panjang.

“Itu lebih cepat panas, lebih boros itu jangka pendeknya. Jangka panjangnya dapat menyebabkan endapan di mesin jadi banyak sehingga harus turun mesin lah bahasanya,” ungkap Edward

Menurut Edward, masyarakat bisa dengan mudah menemukan perbedaan antara kemasan oli palsu dan oli asli.

Kemasan oli palsu cenderung memiliki tutup botol yang longgar dan tidak rapat dibandingkan oli asli.

“Dalam kemasan botol itu yang paling mudah teman-teman bisa liat yaitu di tutup botol,” ujar Edward

“Kemasan yang asli itu tutup botolnya rapat ya, tidak longgar. Kalau yang palsu cenderung mereka longgar,” sambungnya

Kemudian Edward mengungkapkan pada kemasan belakang botol ada sebuah hologram barcode. Dimana barcode itu bisa di scan melalui handphone dan akan menuju ke website resmi AHM.

“Pada produk resmi itu akan membawa teman-teman keada website ‘ahm.to’ itu adalah website resmi kami produk AHM,” katanya

Sebaliknya, pada produk oli palsu website yang ditampilkan akan berbeda dengan alamat website resmi.

“Kalau produk yang tidak resmi akan membawa teman-teman ke website ‘ahm.top’ atau ‘ahmm’ atau juga embel-embel blogspot dibelakangnya,” pungkasnya. (Towil/Amul)

Exit mobile version