Megatrust.co.id, CILEGON – Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS CM) dinyatakan sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengelolaan perbankan per November 2024.
Namun bisnis perbankan yang dikelola oleh BPRS Cilegon Mandiri diprediksi akan mendapatkan laba pada tahun 2024, itu tergantung pada lelang aset yang akan dilakukan oleh Kejari Cilegon pada Desember mendatang
Direktur Bisnis BPRS Cilegon Mandiri Yoyo Hartoyo mengatakan, pihaknya setiap bulan terus melaporkan beberapa item kepada OJK sehingga bisa dinyatakan sehat oleh OJK.
“Bank setiap bulan itu harus melaporkan ke OJK bahwa dia harus menilai tingkat kesehatannya. Parameternya itu yang menentukan OJK, ada 5 parameter krusial yang kemudian rutin dilaporkan oleh setiap Bank termasuk BPRS untuk dinilai seberapa sehat bank itu,” katanya saat ditemuai di ruang rapat BPRS CM pada, Kamis 21 November 2024.
“Yang pertama KPMM,itu merupakan rasio kecukupan modalnya, kedua Rasio modal inti, kemudian Rasio, rentabilitas, ROE, BOPO dan Net Imbalan,” sambungnya.
Saat disinggung mengenai laba pada tahun 2024 ini, kata Yoyo, progres bisnis BPRS Cilegon Mandiri itu terus membaik dibandingkan tahun lalu.
“Kalau laba itu skema kita adalah progresnya membaik dari tahun lalu, tahun lalu memang masih mines,” katanya saat ditemuai di ruang rapat BPRS CM pada, Kamis 21 November 2024.
Yoyo bilang, pihaknya sangat optimis bisa mencetak laba pada tahun 2024 ini, namun itu semua tergantung pada lelang aset yang akan dilakukan oleh Kejari Cilegon pada Desember mendatang.
“Kemudian sesuai rencana lelang yang sudah dilakukan oleh kejaksaan bisa dieksekusi di bulan Desember ini, maka diakhir tahun kalau laku semuanya kemungkinannya akan laba,” tuturnya.
“Artinya lelang ini sangat menentukan, artinya proses lelang ini yang akan dilaksanakan akan menentukan BPRS bisa positif,” sambungnya.
Untuk mendapatkan laba pada tahun ini, pihaknya saat ini tengah melakukan grilia dan penyebaran informasi, supaya peminat lelang itu sendiri ada dan barang yang dilelang habis terjual.
“Kami sedang grilia sedang mencari pembeli, jangan sampai lelang diumumkan peminatnya tidak ada, kan juga prosesnya harus bergeser ke tahun berikutnya,” ujarnya.
“Mudah-mudahan kami akan berusaha keras untuk mencari siapa yang berminat dengan aset itu dan terlibat dalam proses lelang,” sambungnya.
Masih kata Yoyo, ia mengungkapkan nilai keseluruhan aset yang akan dilelang itu kurang lebih mencapai Rp2,4 miliar yang terdiri dari 20 item.
“Nilainya Rp2.4 miliar, ada 20 item dari mulai kendaraan, tanah, bangunan, tanah dan bangunan dan lainnya,” pungkasnya.
Terpisah, Pjs Wali Kota Cilegon Nana Supiana mengatakan, pihaknya meminta kepada BPRS untuk terus dilakukan pemulihan terlebih dahulu, karena masih terbebani masa lalu.
“Kalau untuk BPRS itu fokusnya kepada pemulihan, karena masih ada beban piutang masa lalu, terus disehatkan dan per triwulan ini, BPRS itu sudah masuk ke tahapan sehat dan sudah bisa berbagi keuntungan walaupun kecil,” katanya kepada awak media.
“Kalau untuk sebuah perusahaan yang pernah ada insiden itu sudah relatif bagus, bagaimana kedepan perusahaan itu mengeksplore usaha-usaha dari masing-masing korp nya,” sambungnya.
(Amul/Red)