Megatrust.co.id, CILEGON – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon mencatat sedikitnya ada 62 Kasus pelecehan seksual sepanjang tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, sedikitnya ada 59 anak dibawah umur yang mengalami pelecehan seksual dan 3 orang dewasa.
Jumlah tersebut, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 54 kasus pelecehan seksual di Kota Cilegon.
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya hingga November 2024 tercatat ada 62 orang yang menjadi korban pelecehan seksual.
“Berdasarkan laporan, pelecehan seksual dari Januari sampai November 62 pelecehan,” katanya kepada wartawan, Selasa 17 Desember 2024 di ruang kerjanya.
Lia merinci, dimana dari 62 Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kota Cilegon, itu diantaranya 3 orang dewasa dan 59 anak dibawah umur.
“Perempuan dewasa 3 orang dan anak-anak 59 orang ini yang melaporkan kepada kita,” rincinya.
Lia bilang, kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh DP3AP2KB dan melakukan pendampingan kepada korban.
“Semua kasus sudah ditangani oleh DP3AP2KB. Pada saat melapor kepada kita, kita langsung tangani karena kita punya tenaga ahli psikolog, advokasi, dan rohaniawan. Saat anak itu memerlukan sebuah pendampingan ya kita turunkan psikolog,” tuturnya.
“Kalau untuk pelakunya itu bukan ranah kami, itu ranahnya di Kepolisian,” sambungnya.
Masih kata Lia, ia bilang angka tersebut trennya meningkat dibandingkan dengan tahun lalu meski tidak terlalu signifikan.
“Tidak terlalu signifikan, trennya naik, seksualnya 54 tahun 2023, ada kenaikan,” ungkapnya.
Disinggung soal terjadinya Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) di tahun 2024 ini, Lia bilang sampai dengan saat ini tidak ada laporan tersebut.
“Kalau tahun ini Alhamdulillah itu tidak ada TPPO,” ungkapnya.
Lia mengimbau kepada masyarakat, terutama pada orang tua agar dapat mengontrol dengan ketat anak-anak nya baik di sekolah maupun di rumah.
“Masyarakat harus cerdas sebagai orang tua bisa mengawasi anak baik di rumah maupun di sekolah,” imbaunya.
“Harus menanyakan kondisi anak, melihat perkembangan anak, kita sebagai orang tua harus bisa melihat perbedaan dan perkembangan anak juga,” sambungnya. (Amul/Red)