Megatrust.co.id, SERANG – Bayi yang ditemukan terbuang di Kecamatan Kibin masih menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit umum Kota Serang.
Sebagaimana diketahui, bayi tersebut membuat heboh setelah ditemukan warga kampung Ciajeng, Desa Cijeruk Kecamatan Kibin pada Kamis 16 Januari 2025 lalu.
Hal ini sebagaimana diungkap oleh ketua Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Serang, Kuratu Akyun.
Ditemui di kantor DKBP3A Kabupaten Serang, Kuratu mengatakan bayi yang ditemukan oleh warga dengan terbalut kain disertai bercak darah tersebut dalam masa perawatan intensif sambil menunggu pengungkapan pelaku pembuang bayi tersebut.
“Bayi di kecamatan Kibin sekarang dalam perawatan intensif dititipkan dan dirawat di RSDP, kami sudah berkoordinasi dengan unit PPA polres Serang untuk segera mengungkap siapa orang tua bayi tersebut,” kata Kuratu
Ditanya perihal perkembangan kasus tersebut, Kuratu mengungkap pihak kepolisian yang masih melakukan asesmen. Selain itu Kuratu mengaku ia dan para pihak ikut bekerjasama dengan ikatan bidan Indonesia (IBI).
Kuratu juga berharap, pelaku atau orang tua pembuangan bayi tersebut segera ditemukan.
“Jawaban dari unit PPA sedang dilakukan assesment disekitar wilayah tersebut dengan bekerjasama pada IBI yang ada di kabupaten serang,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan semua masyarakat bisa membantu sehingga secepatnya bisa ditemukan siapa orang tuanya,” harapnya
Lebih lanjut, Kuratu menjelaskan apabila dalam kurun waktu tertentu pelaku tidak ditemukan dan bayi dinyatakan sebagai bayi terlantar, bayi tersebut akan diserahkan kepada dinas sosial Kabupaten Serang.
Kuratu pun mengungkap akan ada potensi adopsi kepada bayi karena akan ada tahapan pembukaan Calon Orang Tua Anak (COTA).
“Kalaupun nanti tidak ditemukan dalam waktu yang sudah ditentukan, dengan sudah adanya putusan polres bahwa ini bayi terlantar maka selanjutnya dalam kondisi sudah sehat bayi ini akan diambil oleh dinas sosial kabupaten serang dan selanjutnya tahapan pembukaan COTA,” ungkap Kuratu.
Kuratu mengimbau kasus pembuangan bayi di Kabupaten Serang segera bisa dihentikan. Ja berharap semua pihak termasuk orang tua dan masyarakat ikut serta memberikan pengajaran dan bimbingan kepada generasi muda.
“Iya itu jadi PR kita bersama terutama bagi keluarga yg mempunyai anak remaja semuanya kita perlu memberikan edukasi sehingga tidak terulang kembali,” imbaunya.
“Untuk menekan (angka pembuangan bayi) pentingnya mereka tahu tentang kesehatan reproduksi, kemudian tahu usia pernikahan yang seharusnya dan sebagainya,” terangnya.
(Towil/Nad)