Megatrust.co.id, SERANG – Pemkab Serang masih memiliki problem penumpukan sampah di beberapa wilayah.
Kerjasama dengan Pandeglang pun diketahui sudah berakhir pada 31 Desember 2024 dimana kerjasama tersebut dimulai sejak 5 September 2024 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang mengungkap kendala untuk mencari lokasi TPA di Kabupaten Serang.
Namun, Plt Kepala DLH Kabupaten Serang Iman Saiman mengatakan, saat ini masih menjalin kordinasi dengan Kabupaten Pandeglang.
Ia berharap kerjasama tersebut akan berlanjut kendati memang belum ada kepastian.
“Kalau sementara ini kita masih kordinasi dengan Pandeglang mudah-mudahan kita berlanjut, jadi belum pasti bekerjasama dengan Pandeglang,” ka Iman.
Disinggung terkait DLH Kabupaten Serang yang mengalokasikan anggaran sebesar 4,5 miliar untuk distribusi sampah ke Pandeglang, Iman mengatakan itu untuk 2025.
“Iya, untuk pembayaran sampah ke Pandeglang, itu untuk 2025 itukan kurang. Kemungkinan besar itu nanti 9 miliar untuk bayar ke Pandeglang,” ungkap Iman.
“(Tahun) kemarin itukan cuma 3 bulan ya kita kurang, kita (bayar) kurang lebih 2,3 miliar,” sambungnya.
Ditanya terkait kerjasama pembuangan sampah dalam jangka panjang, Iman mengatakan tidak akan selamanya bekerjasama dengan Pandeglang.
Ia mengungkapkan masih berkordinasi dengan dinas pekerjaan umum guna mencari tempat alternatif di Kabupaten Serang.
Namun menurutnya, lagi-lagi masih ada kendala salah satu yang terbesar adalah penolakan dari masyarakat.
Hal ini lantaran masyarakat masih menganggap sampah sekarang hanya akan dibuang dan ditimbun. Padahal menurut Iman sekarang sudah ada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
“Kalau ini kita kordinasi dengan PU, kita akan berusaha pengadaan di Kabupaten Serang cuma kalo lokasi kita belum tentukan tapi kita cari alternatif yang baik,” ungkap Iman.
“Kendalanya satu penolakan dari masyarakat jadi kita harus banyak sosialisasi nya. Karena mereka menganggap TPA ini untuk pembuangan saja, padahal kita mengusahakan TPA ini TPST jadi diolah tidak ada sampah yang ditimbun, akan dibakar dan dijadikan pupuk juga sehingga jadi bahan yang lebih ekonomis,” jelas Iman.
(Towil/Nad)
