Megatrust.co.id, CILEGON – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) atau Damkar Kota Cilegon saat ini tengah membutuhkan unit baru.
Tidak hanya itu, pos damkar di wilayah Kecamatan Ciwandan juga menjadi prioritas. Pasalnya, diwilayah tersebut belum ada pos Damkar.
Padahal, wilayah Ciwandan merupakan wilayah industri besar dan kimia dasar yang sangat berpotensi.
Armada baru dan pos diwilayah Ciwandan dibutuhkan, karena untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respon cepat saat terjadi kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon, Achmad Jubaedi, mengungkapkan saat ini unit pemadam terbaru yang dimiliki masih berasal dari tahun 2018 dan jumlahnya terbatas.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Cilegon telah memasukkan rencana pengadaan tiga hingga empat unit mobil pemadam baru dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra).
“Untuk memenuhi kebutuhan ideal, seharusnya setiap tahun kita bisa menambah satu unit kendaraan pemadam,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 14 Maret 2025.
“Ini penting agar respon time dalam pemadaman kebakaran dan tugas penyelamatan lainnya bisa lebih optimal,” sambung Ahmad Jubaedi.
Selain kendaraan pemadam, Pemkot juga berencana menambah mobil tangki air khusus serta unit penyelamatan non-kebakaran guna meningkatkan efektivitas layanan.
Di sisi lain, pemerintah mendorong kerja sama dengan sektor industri dalam penyediaan pos pemadam kebakaran.
Saat ini, pos damkar sudah tersedia di Pulau Merak, Purwakarta, dan Citangkil, namun ada beberapa pos yang masih menyewa.
“Kami mengajak industri untuk berkontribusi, minimal menyediakan tempat bagi pos damkar,” harapnya.
“Tidak perlu hibah atau pembangunan, cukup menyediakan fasilitas dasar seperti ruang istirahat dan hidran,” sambungnya.
Kata Jubaedi, itu bisa dilakukan dalam program CSR industri, sehingga pos diwilayah Ciwandan bisa terfasilitasi.
“Ini bisa menjadi bagian dari program CSR mereka dan sangat membantu dalam percepatan penanganan kebakaran,” jelas Ahmad Jubaedi.
Tak hanya itu, Pemkot juga terus berupaya meningkatkan ketersediaan hidran sebagai sumber air utama.
Saat ini, sebagian besar hidran masih bergantung pada jaringan PDAM yang belum menjangkau seluruh wilayah.
Untuk mengatasi kendala ini, damkar Cilegon bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk rumah makan dan perusahaan besar, agar dapat menggunakan hidran.
“Misalnya, ketika terjadi kebakaran besar di Indahkiat, Pertamina membuka akses hidran mereka untuk membantu proses pemadaman. Kami berharap lebih banyak pihak swasta ikut berkontribusi dalam hal ini,” tambahnya. (Amul/Red)