Megatrust.co.id, CILEGON – Wali Kota Cilegon Robinsar tidak main-main akan mendorong air bersih ke pegunungan di wilayah Kecamatan Pulomerak.
Pasalnya, wilayah tersebut sangat krisis air bersih setiap kali musim kemarau, terlebih itu berlangsung sudah bertahun-tahun.
Bukti keseriusannya untuk menyediakan air bersih ke wilayah tersebut, Wali Kota Cilegon Robinsar menuangkan program tersebut dalam rencana kerjanya selama menjabat jadi Wali Kota.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, memastikan bahwa penyediaan air bersih bagi masyarakat di daerah terpencil ini akan menjadi prioritas utama dalam program pemerintahannya.
Masalah ini semakin parah saat musim kemarau, ketika banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, pemerintah tengah mengupayakan solusi jangka panjang agar akses air tidak lagi menjadi persoalan tahunan.
Robinsar menjelaskan bahwa pemerintah telah memasukkan program pengentasan krisis air ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Langkah utama yang akan ditempuh adalah optimalisasi layanan PDAM agar bisa menjangkau lebih banyak warga.
“Saat ini, distribusi air masih terbatas, dengan cakupan baru mencapai wilayah ASDP. Kami menargetkan perluasan layanan hingga ke daerah yang lebih sulit dijangkau, seperti Gunung Batur dan Tembulun,” ujar Robinsar. Kamis 20 Maret 2025.
Untuk itu, pemerintah tengah memperluas jaringan perpipaan serta menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PLTU dan industri sekitar.
Robinsar berharap ada kontribusi nyata dari sektor industri dalam mendukung penyediaan air bersih bagi warga.
“Saat ini, pihak PLTU sedang menghitung kapasitas air yang bisa dialokasikan bagi masyarakat. Kami memahami bahwa kebutuhan industri juga besar, sehingga perlu ada keseimbangan agar pasokan air tetap mencukupi,” tambahnya.
Sementara Direktur Perumda Air Minum Cilegon Mandiri, Ikhwan Kurniawan, menyebut pihaknya akan mengusulkan pembangunan jaringan perpipaan distribusi utama dengan pipa berdiameter 8 inci dan kapasitas aliran hingga 35 liter per detik.
Infrastruktur ini ditargetkan bisa melayani sekitar 4.000 kepala keluarga (KK) di wilayah perbukitan Pulomerak.
“Pulomerak merupakan daerah dengan sumber air tanah yang terbatas. Oleh karena itu, kami berinisiatif menarik jalur perpipaan dari jaringan distribusi utama sebagai solusi jangka panjang,” kata Ikhwan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/3/2025).
Namun, proyek ini bukan tanpa tantangan. Dengan ketinggian mencapai 500 meter di atas permukaan laut, distribusi air ke Pulomerak membutuhkan perhitungan teknis yang matang agar aliran tetap lancar.
Salah satu solusi yang akan diterapkan adalah sistem distribusi yang sebelumnya telah sukses digunakan di Cipala, wilayah dengan kondisi geografis serupa.
Selain itu, proyek ini juga akan terintegrasi dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang tengah dikembangkan oleh pemerintah pusat dan provinsi.
Jika berjalan sesuai rencana, Pulomerak akan mendapat tambahan pasokan hingga 200 liter per detik dari sistem ini. (Amul/Red)