Konveksi
Daerah

Cerita Warga Baduy Dalam Yang Habiskan Waktu Dua Hari Demi Upacara Seba di Gedung Negara Provinsi Banten 

×

Cerita Warga Baduy Dalam Yang Habiskan Waktu Dua Hari Demi Upacara Seba di Gedung Negara Provinsi Banten 

Sebarkan artikel ini
Ayah Rika (30) warga Baduy dalam yang rela menempuh jarak puluhan kilometer dan memakan waktu selama dua hari demi mengikuti prosesi Seba Baduy 2025. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Seorang Suku Baduy dalam, dari desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak rela berjalan kaki puluhan kilometer untuk mengikuti prosesi Seba Baduy 2025.

Seorang warga Baduy dalam bernama Ayah Rika (30) rela melakukan perjalanan dengan berjalan kaki salam dua hari.

Ayah Rika mengaku, ia harus menempuh perjalanan sekira dua hari untuk tiba di Gedung Negara bertemu dengan Bapak Gede di Kota Serang.

Ia mengaku sudah melakukan perjalanan dari kediamannya sejak Jumat 2 Mei 2025.

Baca Juga :  Buntut Dugaan Penggelapan Dana Koperasi, Komisi II DPRD Banten Desak Inspektorat Periksa Sekretaris DKP

“Jadi Jumat ini nginep di Desa Kanekes, terus dari Kanekes itu berangkat jam 5 pagi ke Rangkasbitung,” ujarnya kepada wartawan pada Sabtu 3 Mei 2025.

Ayah Rika (30) mengungkap, usai tiba dan menginap di Rangkasbitung, ia kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Serang pada Sabtu 3 April 2025, pada sekira pukul 03.00 WIB.

“Terus sampai sini nya itu sekitar jam 12 siang,” sambungnya.

Baca Juga :  Pengurus Koperasi Merah Putih Jangan Main-main, Bupati Serang Akan Awasi Langsung

Ayah Rika mengaku, selama perjalanan menuju Kota Serang, ia hanya berhenti selama tiga kali saja untuk beristirahat.

Pria warga adat Baduy dalam yang sebagaimana diketahui bersama mengenakan pakaian berwarna putih itu datang ke acara seba Baduy membawa sejumlah hasil bumi.

Ia menambahkan, selain mengikuti prosesi adat, Seba Baduy juga menjadi sarana silaturahmi.

Baca Juga :  PW Pergunu Banten Sebut SD Al Madina Satu-satunya Sekolah Inklusi

“Bawa hasil panen buat bekal, kayak ubi dan pisang tanduk,” katanya.

“Tujuannya itu ya silaturahmi, karena setiap tahun itu harus melaksanakan ritual seperti ini,” sambungnya.

Ditanya kendala saat mengikuti kegiatan Seba Baduy, ia mengaku tidak memiliki kendala apapun, namun ia mengaku cukup merasa lelah di bagian kaki karena harus menempuh jarak jauh.

“Cuma capek dan panas aja kaki karena nginjek aspal,” ucapnya tersenyum.

(Towil/Nad)