Megatrust.co.id, TANGERANG – Korban pemukulan meminta kepada Polisi untuk mengusut tuntas terhadap pelaku yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis beberapa waktu lalu.
Muhamad Hafiz Alfikar merupakan seorang jurnalis yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Komando Barisan Maryono (Kobam).
Hafiz menyesalkan laporannya itu belum juga ditindaklanjuti oleh pihak berwajib hingga saat ini. Padahal laporan sudah jelas adanya peristiwa pemukulan terhadap jurnalis.
“Sampai saat ini belum ada kejelasan dari Kepolisian, saya hanya di-chat WhatsApp oleh seorang yang mengaku anggota Polres dan hanya memperkenalkan diri tanpa memberikan keterangan maksud dan tujuan,” kata Hafiz, Rabu 11 Juni 2025.
Kasus kekerasan yang menimpa Hafiz sendiri bermula saat Hafiz tengah bertugas meliput acara Festival Peh Cun yang merupakan salah satu agenda Pemkot Tangerang yang diwarnai dengan lomba perahu.
Kala itu, korban yang merupakan jurnalis media online lokal ini hendak meliput kegiatan final lomba perahu naga tersebut. Kemudian, seorang pria yang tidak dikenalnya tiba-tiba dan tanpa sebab memukul di bagian perut.
Hafiz berharap Polisi segera bisa memproses laporannya sesuai ketentuan yang berlaku. Sebab, menurutnya, kasus ini tak cuma persoalan kekerasan terhadap jurnalis, melainkan hal ini bisa jadi pelajaran bagi semua kalangan untuk memahami kerja-kerja jurnalis.
“Kalau dibiarkan, akan berdampak di kemudian hari terhadap profesi jurnalis. Saya harap ini tidak ada pembiaran dalam penegakan hukum di kasus ini,” kata dia.
Sebelumnya, salah satu saksi mata Azie mengatakan, sebelum aksi pemukulan itu, dirinya mencurigai gerak-gerik pelaku layaknya orang yang sedang mabuk. Pelaku juga sempat menghampiri korban sambil menanyakan identitas jurnalis tersebut.
“Jadi si pelaku ini terlihat seperti orang mabuk, dia menghampiri korban menanyakan nama bahkan sambil merekam video juga,” katanya.
Tak lama berselang, pelaku tersebut kembali menghampiri korban dan kali ini sambil meninju bagian perut korban secara membabi buta. Menurutnya, pelaku merupakan anggota Kobam yang sedang menyaksikan final lomba perahu naga pada festival Peh Cun 2025.
“Suasana yang tadinya berlangsung meriah, tiba-tiba kisruh gara-gara pria itu tanpa sebab memukul seorang jurnalis. Pelaku itu lalu diamankan oleh warga dan anggota Kobam lainnya menyuruhnya untuk pergi dari lokasi tersebut,” ucapnya. (Cep/Amul)