Megatrust.co.id, CILEGON – Beberapa waktu lalu RT di wilayah Kelurahan Bendungan, Kota Cilegon diduga mengintip seorang warganya dari atas genteng.
Atas kejadian tersebut, beberapa warga sudah tidak percaya lagi dengan pemimpin lingkungan itu, bahkan tampak waspada dikhawatirkan terjadi pada yang lain.
Ketua RT pun sepertinya malu sendiri dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Warga pun tampak senang dengan keputusan tersebut dan akan melakukan pemilihan Ketua RT selanjutnya dalam waktu dekat.
Lurah Bagendung, Eha Nursoleha, membenarkan bahwa pihaknya telah memanggil Ketua RT tersebut untuk dimintai keterangan.
Dalam pertemuan itu, yang bersangkutan menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi lantaran diduga malu sendiri dengan perbuatannya itu.
“Yang bersangkutan sudah kami panggil, dan sudah mengirimkan surat pengunduran diri,” ujar Eha beberapa waktu lalu.
Sebagai tindak lanjut, Kelurahan Bagendung telah menerbitkan surat resmi dengan Nomor : 140 / 51 / Pembitum, yang bersifat penting, tentang pelaksanaan pemilihan ulang Ketua RT.
Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua RW tersebut, disebutkan bahwa proses pemilihan akan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Wali Kota Cilegon Nomor 73 Tahun 2022 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan.
Surat yang ditandatangani langsung oleh Lurah Eha Nursoleha itu menjelaskan mekanisme pelaksanaan pemilihan ulang Ketua RT.
Berdasarkan Pasal 23 peraturan tersebut, pemilihan Ketua RT harus dilaksanakan oleh panitia yang terdiri dari ketua RW sebagai ketua, tokoh agama atau pemuka masyarakat sebagai sekretaris, dan beberapa anggota lainnya.
Jika pemilihan melalui musyawarah tidak menghasilkan mufakat, maka proses akan dilanjutkan dengan pemungutan suara.
Ketua RW diminta segera membentuk panitia pemilihan dan melaksanakan proses tersebut paling lambat tanggal 26 Juni 2025.
Sebelumnya, warga perumahan di Kelurahan Bagendung sempat digemparkan dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan tindakan tidak senonoh Ketua RT terhadap salah satu warga.
Insiden tersebut memicu protes dari warga dan desakan agar yang bersangkutan mundur dari jabatannya. (Amul/Red)