Megatrust.co.id, SERANG – Tidak tanggung-tanggung, Universitas Serang Raya atau Unsera menjajaki kerjasama dengan dua Universitas asal Cina, pada Jumat 13 Juni 2025.
Kedua Universitas tersebut bernama Beijing Jiaotong University dan SIAS University. Unsera dan universitas Asal Cina itu akan menjalani beberapa kerjasama.
Penjajakan kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding atau MoU yang dilakukan di Unsera.
Dalam kerjasama ini, turut difasilitasi oleh China’s University and College Admission System (CUCAS) Indonesia.
Berdasarkan informasi, penjajakan kerjasama tersebut, nantinya akan mengarah pada double degree, pertukaran mahasiswa, hingga riset.
Wakil Rektor II Bidang Non Akademik dan Kreatif Unsera, Kamil Husain mengungkapkan, kehadiran dua Universitas asal Cina merupakan program Unsera untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar.
“Hari ini kita memang menjajaki (kerjasama) dua Universitas dari Cina yang difasilitasi oleh Cucas,” ungkap Kamil kepada Megatrust.co.id usai acara berlangsung.
Perlu diketahui, CUCAS merupakan platform resmi yang berbasis di Beijing sejak 2008 dan telah mendirikan beberapa cabang kantornya di beberapa negara termasuk Indonesia.
Adapun lembaga ini memfasilitasi pendaftaran mahasiswa internasional ke universitas-universitas di Cina, yang salah satu perannya ialah menyediakan layanan informasi program studi, syarat pendaftaran, hingga panduan beasiswa.
Lebih lanjut, Kamil menyebutkan beberapa hal yang menjadi poin-poin penjajakan kerjasama dengan Beijing Jiaotong University dan SIAS University.
“Ada tiga fokus utama, intinya kita ingin kerjasama riset, kemudian double degree dan pertukaran mahasiswa,” sebut Kamil.
Kamil mengaku, gencarnya kerjasama Internasional yang dilakukan Unsera berkaitan dengan visi universitas yang kompetitif di dunia internasional.
“Oleh karena itu, mahasiswa tidak hanya bisa berkompetensi atau berkompetisi di nasional tetapi juga internasional,” kata Kamil.
“Makanya kita bukakan pintu, semuanya. Tidak hanya mahasiswa tetapi juga dosen. Makanya hari ini datang juga dari India dan Hongkong dan itu terkait kerjasama riset dengan dosen,” ungkapnya menambahkan.
Lebih Jauh, Kamil menyebutkan beberapa Kerjasama internasional yang telah Unsera jalin diantaranya dengan WUHU University Cina, perguruan tinggi Filipina dan perguruan tinggi Malaysia.
“Dengan WUHU university kita mengirim tiga mahasiswa di sana terkait double degree, kemudian terkait kerjasama riset tidak hanya melibatkan mahasiswa tetapi para dosen,” ungkap Kamil.
“Kemarin ada 4 perguruan tinggi yang tandatangan Mou, di Filipina yang dilaksanakan oleh Pak Rektor. Dua perguruan tinggi dengan Malaysia bulan lalu bersama fakultas ilmu hukum dan komunikasi,” sambungnya.
Kendati gencar jalin kerjasama internasional, Kamil mengaku tetap ada tantangan yang harus dihadapi. Pasalnya, tidak semua mahasiswa maupun dosen mempunyai kesiapan kendati telah dibukakan kesempatan.
Namun, karena untuk mendorong kompetensi dan kompetitif di dunia internasional, serta tuntutan akreditasi maka menurut Kamil internasionaliasi sudah menjadi kewajiban.
“Tantangan terbesar adalah memang kesiapan teman-teman (mahasiswa dan dosen). Kita sudah bukakan pintu, tapi masih ada mahasiswa adapun dosen yang belum siap tetapi kita paksa untuk itu,” ungkapnya.
“Supaya melek kerjasama internasional. Terlebih hal itu memang tuntutan akreditasi. Internasionalisasi itu wajib sudah hukumnya,” sambungnya.
Kamil berharap, dengan adanya kerjasama-kerjasama internasional, dosen Unsera kapasitasnya bisa diakui secara internasional, dan para mahasiswa memiliki semangat kompetitif di dunia global. (Towil/Amul)