Megatrust.co.id, SERANG – Wakil Presiden Republik Indonesia ke 13, Ma’ruf Amin memberikan motivasi kepada para santri agar tidak berkecil hati.
Menurutnya, menyandang gelar santri tidak lantas membatasi prospek pekerjaan dan profesi seseorang. Sebaliknya, kata ketua MUI periode 2015-2020 itu santri bisa jadi apapun.
“(Santri bisa) Jadi Gubernur, bisa jadi Bupati, Menteri, Jadi Presiden, atau Jadi wakil Presiden,” katanya disela-sela ceramah agamanya saat menjadi tamu undangan Haflah dan Khotmil Qur’an di Ponpes Modert At- Thohiriyah, Pelamunan, Kramatwatu, Kabupaten Serang pada Ahad 29 Juni 2025.
“Jadi tidak perlu berkecil hati, jadi santri itu bisa jadi apa saja,” imbuhnya.
Ma’ruf Amin mengaku sempat berharap, selepas dirinya selesai menjadi Wapres Presiden Jokowi periode 2019-2024, akan ada Wapres dari kalangan santri kembali.
“Selepas saya (selesai) jadi wakil presiden, saya pikir akan ada wakil presiden lagi dari santri tapi periode ini tidak ada, mudah-mudahan periode mendatang akan ada,” ujarnya.
Dikesempatan itu pula, Ketua Dewan Syuro PKB ini juga mengapresiasi langkah Ponpes At-Thohiriyah secara khusus dan ponpes-ponpes lainya yang masih mempertahankan tradisi lama yang bernilai baik.
“Saya merasa berbahagia bahwa pesantren (At Thohiriyah) tidak pernah menghilangkan basis yang pernah dibangun. Jadi pesantren-pesantren mengamalkan paradigma yang dibangun yaitu menjaga tradisi lama yang baik,” ucapnya.
“Itu yang melahirkan kyai-kyai, melahirkan ulama itu jangan hilang,” sambungnya.
Diakuinya, banyak ponpes masa kini yang menghilangkan ciri khas tradisi lama. Menurutnya, perubahan memang diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Namun perubahan juga harus diiringi dengan inovasi baru di bidang pendidikan.
“Sebab banyak juga pesantren yang kemudian bertransformasi tapi (tradisi lama yang baik) hilang. Tidak hanya transformatif tapi juga inovatif,” jelasnya.
Ia berharap, tradisi baik harus terus dilanjutkan. Menurutnya, ini sebagai jalan melanjutkan perjuangan para ulama.
“Jadi kita pesantren itu harus terus berkelanjutan. Karena kedepan banyak sekali untuk melanjutkan perjuangan para kiyai,” katanya.
(Towil/Nad)