Megatrust.co.id, SERANG – Bupati Serang Ratu Zakiyah menerima audiensi sejumlah warga Cibetus Padarincang di pendopo Bupati Serang pada Kamis 3 Juli 2025.
Tangis warga pecah usai menyampaikan keluh kesahnya terkait situasi yang mereka alami. warga yang mayoritas ibu-ibu memeluk Bupati Serang tersebut.
Zakiyah mengaku menaruh perhatian besar terhadap nasib warga masyarakat Cibetus yang saat ini berkonflik dengan PT STS.
“Tentu kami prihatin dengan apa yang menimpa warga Kampung Cibetus. Kami meminta agar warga sabar sebab setiap kejadian ada hikmahnya,” katanya kepada awak media.
Terkait dengan beberapa warga yang sedang menjalani proses hukum, Zakiyah meminta agar menghormati proses hukum.
“Kita adalah negara hukum, sebab itu harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zakiyah mengugkapkan akan mengunjungi Kampung Cibetus untuk melihat kondisi ril warga di sana. Warga yang anggota keluarganya ditangkap akan diberikan bantuan sembako untuk mengurangi beban hidup keluarganya di rumah.
Zakiyah menegaskan, masalah yang dihadapi warga Kampung Cibetus akan menjadi perhatian Pemkab Serang karena menyangkut hajat hidup masyarakat.
Sekali lagi terkait masalah hukum, Zakiyah meminta agar semua pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Pemkab Serang tidak bisa mengintervensi ranah hukum.
Tim advokasi masyarakat Cibetus Rijal, yang juga aktif mendampingi warga, mengungkapkan, sejak kehadiran PT STS di tengah masyarakat menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan membuat warga tidak nyaman seperti polusi, iritasi, gatal-gatal, dan ispa.
Puncak kata Rijal, kemarahan warga meledak pada 24 November 2024 dengan melakukan aksi unjuk rasa yang berakhir dengan pembakaran terhadap kandang ternak ayam milik PT STS.
Dalam kasus ini ada belasan warga yang ditangkap. Lima anak-anak dan 12 orang dewasa. Kata Rijal, untuk anak-anak sudah divonis 6 bulan penjara masa percobaan oleh PN Serang. Sementara 12 orang dewasa, baru tiga orang yang sudah diputus hukuman 1 tahun penjara oleh PN Serang.
“Kami berharap Bupati bisa memfasilitasi kasus ini agar warga tidak lagi ketakutan. Warga hanya ingin hidup tenang dan damai,” ujar Rijal.
Salah satu warga yang hadir dalam audiensi, Ita mengungkapkan, suami dan pamannya ikut ditangkap dalam kasus pembakaran kandang ternak ayam milik PT STS. Ia berharap, Bupati Serang bisa membantu persoalan yang dihadapi warga.
Ita mengatakan, warga hanya ingin hidup nyaman, damai, tanpa polusi yang ditimbulkan dari kandang ayam.
“Kami hanya ingin hidup sehat di kampung kami. Kami ingin tenang hidup di desa kami,” katanya.
Ita meminta agar Bupati berkunjung ke Cibetus dan melihat kondisi warga. “Kami berharap Ibu Bupati bisa ke Cibetus, untuk melihat kondisi ril,” katanya.
Sementara Kepala DPMPTSP Syamsudin menegaskan setelah kejadian pembakaran kandang ayam aktivitas PT STS itu sudah dihentikan. Ia mengatakan bahwa dirinya terus memantau kasus tersebut. (Towil/Amul)