Konveksi DPRD
Daerah

Luput Dari Perhatian, Rumah di Petir Kabupaten Serang Nyaris Ambruk, Puing Sempat Menimpa Anak

×

Luput Dari Perhatian, Rumah di Petir Kabupaten Serang Nyaris Ambruk, Puing Sempat Menimpa Anak

Sebarkan artikel ini
Endang, pemilik rumah di Kampung Panyairan Desa Cirangkong, tengah berfoto dibagian rumah yang nyaris ambruk. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Sebuah rumah yang berlokasi di Kampung Panyairan RT 001 RW 001 Desa Cirangkong Kecamatan Petir Kabupaten Serang nyaris ambruk dibagian atap.

Pantauan Megatrust.co.id di lokasi, atap dari rumah seluas 15×6 meter persegi itu meninggalkan beberapa lubang menganga dikarenakan rangka penyangga genting yang sudah lapuk dan berjatuhan.

Endang selaku pemilik rumah mengatakan, kerusakan sudah mulai dirasakan sekira enam bulan kebelakang. Bahkan, kata Endang anaknya yang masih berusia 9 tahun menjadi korban akibat tertimpa asbes yang jatuh hingga menyebabkan bocor di bagian kepala.

“(Rusaknya) Sudah lama sekira 6 bulanan mulai ambruk sekarang makin parah. Dulu asbes sempet jatuh nimpa anak satu bulan lalu, bocor kepala sampai di jahit di puskesmas,” kata Endang kepada Megatrust.co.id pada Jum’at 25 Juli 2025.

Baca Juga :  5 Orang Calon Sekda Kabupaten Serang Gugur, Begini Kata BKPSDM

Endang mengaku, sejauh ini belum ada pihak yang mengunjungi dan menyambangi untuk melihat kondisi rumahnya.

Bahkan, dikatakan Endang, untuk sekedar melapor ke perangkat RT/RW bahkan desa pun enggan iya lakukan karena dirasa percuma.

“Ga ada yang meriksa sama sekali, boro-boro rumah bantuan beras atau uang juga ga dapet. Ga laporan ke siapapun, takut ga ditanggapi,” ujarnya.

Baca Juga :  Banyak Pendaftar, BKPSDM Sebut Open Biding Sekda Kabupaten Serang Telan Biaya Lebih Dari Rp 200 Juta

Lebih lanjut, Endang mengungkapkan, dirinya tidak bisa memperbaiki kerusakan tersebut. Mengingat kemampuan ekonominya yang sangat terbatas.

Terlebih menunggu kepulangan suami yang tengah bekerja di luar kota yang belum pulang sekira tiga bulan terakhir.

Namun, hari demi hari uang tak kunjung terkumpul dan hanya menyisakan beban pikiran karena kondisi rumahnya yang makin parah.

Baca Juga :  Optimalisasi Transaksi Digital, Bapenda Kabupaten Serang Gelar Capacity Building Penyusunan ETPD

“Takut Ketimpah aja tiap hari mikirin juga,” katanya dengan nada khawatir.

Oleh karena itu, ia berharap akan ada pihak yang bersedia membantu dalam hal apapun terkait kondisi rumahnya yang kian hari kian parah.

Dihubungi terpisah melalui telepon seluler, Jejen suami Endang mengaku tidak mempunyai kemampuan untuk memperbaiki rumah tersebut.

“Jangankan untuk memperbaiki rumah, buat makan saja kita susah. Saya sekarang disini kuli dengan pendapatan sehari 60-70 ribu,” kata Jejen singkat. (Towil/Amul)