Konveksi
Daerah

Datangi Wali Kota Cilegon, Nelayan Tanjung Peni Keluhkan Kerap Diusir Saat Melaut

×

Datangi Wali Kota Cilegon, Nelayan Tanjung Peni Keluhkan Kerap Diusir Saat Melaut

Sebarkan artikel ini
Para nelayan tengah diskusi dengan wali kota Cilegon Robinsar. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON – Para nelayan Tanjung Peni Kota Cilegon terpaksa mendatangi Wali Kota Cilegon Robinsar, di ruang rapat Wali Kota, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Para nelayan mengeluh kepada Wali Kota Cilegon Robinsar kerap diusir ketika sedang melaut di sekitaran jeti perusahaan.

Tidak hanya itu, para nelayan juga mengadu kepada Wali Kota Cilegon Robinsar, bahwa akses untuk melaut mereka saat ini sangat terbatas setelah dikuasai industri.

Wakil Ketua HNSI Kota Cilegon, D Roni Harahap, mengungkapkan para nelayan kerap diusir ketika sedang menangkap ikat disekitaran Jetty milik salah satu perusahaan.

“Sudah kenyang, sering banget, jangankan pengusiran dengan omongan, dengan senjata pun kami pernah diusir oleh keamanan perusahaan,” kata Roni kepada awak media usai bertemu Robinsar.

Baca Juga :  Ada Piutang Pajak Pemkot Cilegon, Nilainya Fantastis, UPT Pajak Cilegon Langsung Telusuri

Selain itu, Roni bilang, para nelayan Tanjung Peni saat ini tidak memiliki akses untuk melaut, itu berlangsung sudah sangat lama sekitar 15 tahun.

“Kami berharap ada akses atau tempat yang bisa digunakan masyarakat Cilegon untuk menyentuh laut. Kota ini punya bibir pantai panjang, tapi warganya sulit menjangkau laut,” kata Roni.

Menurutnya, hampir seluruh pesisir Cilegon telah memiliki dermaga atau jeti milik industri. Area tersebut menjadi zona larangan bagi nelayan.

“Setiap industri punya jeti dan itu jadi pantangan untuk kami dekati. Padahal di situ potensi ikannya luar biasa,” ujarnya.

Lebih jauh, ia mengaku nelayan kerap mendapat intimidasi saat melaut di sekitar kawasan industri.

“Jangankan pengusiran dengan kata-kata, berhadapan dengan pentungan bahkan senjata pun kami pernah alami,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wali Kota Robinsar Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Petani Cilegon

Roni menilai, keberadaan industri seharusnya tidak mematikan mata pencaharian nelayan.

Ia berharap ada kolaborasi antara pemerintah, industri, dan nelayan, termasuk melalui penyediaan apartemen ikan (fish apartment) atau terumbu karang buatan di titik yang dapat diakses nelayan.

“Kalau lima apartemen ikan saja dibangun di Cilegon, nelayan tidak akan kekurangan ikan. Nilainya tidak besar dibanding investasi industri, tapi manfaatnya seumur hidup,” jelasnya.

Ia juga menyinggung potensi kerja sama dengan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) yang lahannya berdekatan dengan kampung nelayan.

Menurutnya, sinergi ini dapat membuka peluang ekonomi dan menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

“Nelayan Cilegon ini hidupnya murni dari laut. Kami tidak ingin nanti masyarakat makan ikan plastik atau ikan buatan. Kami ingin tetap makan ikan segar dari laut kita sendiri,” tegas Roni.

Baca Juga :  Viral! Bendera One Piece Berkibar Jelang Hari Kemerdekaan, Dewan Kebudayaan Cilegon Angkat Bicara

Terkait hal ini, Wali Kota Cilegon Robinsar mengatakan bahwa dirinya telah menampung aspiras para nelayan.

Katanya, dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk kepentingan nelayan.

“Insya Allah dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Sehingga akses nelayan dan hak mereka untuk mencari rezeki di laut dapat terjamin,” katanya.

Ia pun mengatakan jika pihaknya juga memiliki rencana untuk menyiapkan sebagian lahan Warnasari untuk kepentingan nelayan.

“Ini sudah masuk dalam rencana kami. Insya Allah ada di lahan Warnasari yang akan dibangun pelabuhan, sebagian lahannya diperuntukan bagi kepentingan nelayan,” jelasnya. (Amul/Red)