Megatrust.co.id, SERANG – Setelah geger di Jagat maya atas pelayanan, Kepala Puskesmas Pontang Dr. bahrum Rangkuti akhirnya angkat suara.
Kepala Puskesmas Dr. Bahrum Rangkuti membenarkan adanya insiden tersebut di Puskesmas Pontang.
Ia mengungkapkan, pasien yang datang ke Puskesmas Pontang itu sebenarnya pukul 05.30 WIB.
Dimana, sebelum datang ke Puskesmas Pontang pasien itu terlebih dulu datang ke Puskesmas Tanara.
“Sebelumnya di Puskesmas Tanara, mungkin gak direspon atau gimana datang lah ke Puskesmas Pontang,” katanya, Sabtu 9 Agustus 2025
“Karena pasien ini warga lempuyang Tanara, kan tadi di jelasin dari tanara ke Puskesmas pontang,” sambungnya.
Dr. Bahrum bilang, kondisi pasien saat datang ke Puskesmas Pontang langsung ditangani dengan dilakukan tensi demam.
Katanya, hasil menunjukkan angka tensi 39 derajat celsius, bukan 40 derajat celsius seperti yang dinarasikan di video.
“Si bapaknya panik mungkin karena demam tinggi, kalau pengen cepat turun, ada obat lewat anus kan ada pernyataan itu dalam video,” ujarnya.
“Kita kan gak punya, di kasih lah resep obat sama perawat ini untuk beli di luar itu SOP lihat,” sambungnya.
Dr. Bahrum membantah soal tuduhan pasien ketika datang tidak ada petugas yang berjaga di ruang UGD.
Ia mengklaim, pada saat itu ada petugas perawat yang berjaga dan usai menangani observasi pasien rawat inap.
“Saya itu komitmen jaga malam tidak boleh satu orang dua orang, saya siapkan tiga orang, karena mungkin ada butuh, ada rujukan,” tuturnya.
“Nah komitmen saya satu, tetap akan konsisten untuk yang jaga siang malam itu tiga orang, karena khawatir ada rujukan,” tambahnya.
Masih kata Dr. Bahrum, pelayanan se tingkat Puskesmas secara aturan memang tidak boleh menyediakan obat yang akan dimasukkan dalam anus.
“Karena kita FKPT 1, kalau FKPT 2 lanjutan boleh, mau narkotika, penurunan panas segera, parasetamol infus boleh. Nah saat ini kita gak boleh,” terangnya.
“Kita udah sampaikan ke tingkat Dinas nanti akan buat formula tingkat Puskesmas tanda tangan dokter kita butuh ini,” tuturnya.
“Nah itu didorong sama dinas, yang penting Puskesmas tanggung jawab. Ini Insya Allah sudah di acc saya gak mau kejadian ini berulang terus,” terangnya.
Dr. Bahrum juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien yang mendapat pelayanan kurang baik di Puskesmas Pontang.
“Yang pasti semua pelayanan ada keterbatasan dan kekurangan, itu yang akan kita terus perjuangkan dan perbaiki,” ujarnya
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas mungkin antara komunikasi yang salah, saya kan tidak bisa pantau,” pungkasnya. (Towil/Amul)