Megatrust.co.id, SERANG – Kepala Puskesmas Pontang, dr. Bahrum merespon terkait adanya dugaan para tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Pontang adalah titipan anggota DPRD.
Dugaan muncul karena adanya citra buruk dari pelayanan Puskesmas Pontang di mata masyarakat.
Terlebih video viral di jagat maya beberapa hari belakangan dimana seorang pasien mengaku mendapatkan pelayanan yang tidak baik.
“Mohon maaf saya gak mau berspekulasi panjang lebar (terkait nakes titipan dewan),” kata dr. Bahrum saat dikonfirmasi via telpon pada Selasa 11 Agustus 2025.
“Artinya begini, saya datang ke sini sudah semua perangkat nya, ada bangunannya kemudian SDM nya sudah begitu,” sambungny
Bahkan, ia tidak bisa menelusuri Nakes yang menjadi titipan anggota DPRD yang bekerja di Puskesmas Pontang.
“Saya tidak bisa menelusuri titipan siapa, pakai uang siapa saya tidak tahu, saya gak bisa jawab,” tuturnya.
Dugaan Nakes titipan dewan banyak diasumsikan karena masyarakat berspekulasi arahan dan instruksi Kepala Puskesmas tidak diindahkan oleh para nakes.
Menanggapi hal ini, dr. Bahrum mengaku ia terus berupaya melakukan perbaikan dan pembinaan kepada bawahannya.
“Kalau terkait itu saya punya ikhtiar perbaikan, artinya begini, kita lakukan pembinaan, saya gak cape-cape brifing memberikan pembinaan,” ujar dr. Bahrum.
Kembali ia menegaskan, isu yang berkembang soal nakes titipan dan lain sebagainya merupakan diluar kapasitasnya.
Pasalnya ia mengaku saat menjabat sebagai Kapus, struktur perangkat Puskesmas sudah terbentuk.
“Saya gak mau spekulasi melebar, ketika saya datang sudah ada perangkat nya SDM nya terkait rekrutmen nya seperti apa saya tidak tahu,” kata ia menegaskan kembali.
Sebagaimana diketahui, polemik terkait pelayanan Puskesmas Pontang yang dinilai buruk terus berkembang menjadi bola liar.
Sejumlah stakeholder terus memberikan respon dan pandangan serta masukan agar jajaran Puskesmas Pontang diberikan tindakan.
“Jadi intinya permohonan maaf kami atas ketidaknyamanannya kami memahami betul terhadap pelayanan kesehatan memang memerlukan respon cepat empati dan komunikasi,” ucap dr. Bahrum. (Towil/Amul)