Konveksi DPRD
Peristiwa

Pasien Balita Yang Diduga Ditolak RS Hermina Ciruas Dikabarkan Meninggal Dunia

×

Pasien Balita Yang Diduga Ditolak RS Hermina Ciruas Dikabarkan Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Umar Ayyasy, balita berusia 3 tahun yang diduga ditolak RS Hermina meninggal dunia di RSUD Provinsi Banten. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Pasien Balita yang sebelumnya diduga ditolak di RS Hermina Ciruas meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD Provinsi Banten.

Diketahui sebelumnya, balita bernama Umar Ayyasy (3) tersebut sempat dirawat pada Selasa, 26 Agustus di RS Hermina Ciruas.

Namun pada Senin, 1 September 2025 pasien itu diperbolehkan pulang dengan penjelasan dari dokter jaga pada saat itu yang mengungkapkan pasien sudah dalam kondisi yang stabil.

Padahal menurut keluarga, pada tubuh pasien masih terpasang sebuah selang, dengan keterangan yang disampaikan oleh dokter selang itu untuk saluran air susu ke tubuh pasien.

Baca Juga :  Puluhan Siswa SMPN 1 Kramatwatu Diduga Keracunan MBG, Begini Kata Kepala Sekolah

Setelah dua hari di rumah, pasien itu kambuh kembali dan dibawa ke Rumah Sakit Hermina Ciruas. Namun sesampainya di RS Hermina Ciruas pasien itu mendapat penolakan dengan alasan pasien BPJS.

Di mana, penjelasan dari dokter, pasien BPJS ketika sudah dirawat kemudian pulang lalu kembali dirawat itu tidak bisa. Akhirnya, pasien itu sempat dilarikan ke RSUD Provinsi Banten dengan kondisi kritis dan mendapat perawatan intensif di ruang ICU.

Baca Juga :  Heboh RS Hermina Keluarkan Pasien BPJS yang Belum Pulih, Disuruh Rawat Jalan Kemudian Ditolak

Namun, penjelasan dari dokter RSUD Banten kondisi pasien sangat memprihatinkan dengan ukuran pernapasan hanya 3 persen.

Paman pasien, Dedi Heriyanto mengatakan, pasien dinyatakan meninggal dunia pada Jum’at 5 September 2025 sekira pukul 04.00 WIB.

“Artinya ini ada rangkaian penanganan sebelumnya, dari awal di Rumah Sakit Hermina Ciruas sampai kemudian di RSUD Banten meninggal dunia,” kata Dedi kepada awak media pada Jum’at 5 September 2025.

Baca Juga :  Puluhan Siswa SMPN 1 Kramatwatu Diduga Keracunan MBG, Begini Kata Kepala Sekolah

Dedi mengatakan, kematian merupakan takdir. Tetapi, ada ikhtiar atau upaya sebelumnya yang bisa dilakukan sebagai manusia.

“Saya melihat ini ada rangkaian penanganan pasien, saya ingin ada tanggung jawab agar kemudian ada perbaikan ke depan,” ucapnya.

Saat ini, kata Dedi, anak dari keponakannya itu sudah dibawa ke rumah duka untuk kemudian dikebumikan.

“Kami keluarga berduka, sedih, kecewa terhadap pelayanan rumah sakit hermina ciruas,” pungkasnya. (Towil/Amul)