Megatrust.co.id, CILEGON – Pemkot Cilegon melalui Dinas Koperasi dan UMK Kota Cilegon menargetnya sedikitnya 40 koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) beroperasi pada akhir Oktober mendatang.
Pasalnya, KKMP tahap ke dua akan diresmikan kembali oleh Presiden Prabowo dilaksanakan pada 28 Oktober 2025 mendatang.
Nantinya, KKMP yang sudah beroperasi akan kembali diresmikan Presiden Prabowo pada 28 Oktober 2025 mendatang.
Pemkot Cilegon melalui Dinkop dan UMK berencana akan mendorong sebanyak 40 KKMP dari 43 KKMP yang ada di Kota Baja agar beroperasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMK Kota Cilegon Didin S Maulana menerangkan, peresmian kedua KKMP akan dilaksanakan oleh Presiden Prabowo pada 28 Oktober mendatang
“Etape 1, itu merupakan pembentukan kemarin. Kemudian ada etape 2 nanti tanggal 28 Oktober gerakan louncing lagi koperasi yang beroperasi oleh presiden,” katanya, Rabu 17 September 2025
Peresmian 80 ribu KKMP kemarin merupakan pembentukan koperasi, saat ini Presiden Prabowo berencana akan koperasi yang sudah beroperasi.
“Presiden akan meluncurkan lagi koperasi yang sudah berjalan tanggal 28 Oktober 2025 kemarin,” tuturnya.
Kata Didin, peluncuran koperasi tahap kedua ini bertepatan dengan hari sumpah pemuda. “Itu bertepatan dengan hari sumpah pemuda,” ujarnya.
Koperasi yang Beroperasi di Cilegon
Masih kata Didin, ia mengungkapkan, di Kota Cilegon saat ini terdapat 43 KKMP. Namun Didin tidak menapikan hlbaru ada 5 koperasi yang baru beroperasi
“Dari 43 ada 5 koperasi yang sudah berjalan diantaranya, Kotabumi, Masigit, Citangkil, Lebak Denok, kemudian Kedaleman,” ungkapnya.
Katanya, koperasi yang belum berjalan itu lantaran ada beberapa faktor diantaranya terkait masalah permodalan yang belum dimiliki oleh koperasi.
Selain itu, katanya, tempat dan keaktifan anggota dan pengurus juga menjadi faktor koperasi tidak bisa beroperasi.
“Koperasi yang belum jalan, itu terkendala di modal, koperasi itu kan modal awalnya simpenan pokok dan simpenan wajib, kemudian kendalanya dari tempat juga,” katanya.
” Tapi Alhamdulillah ada yang sudah punya tempat dan sedang di rehab, ada juga yang memang belum punya tempat,” sambungnya.
Meski begitu, Didin optimis pada Oktober nanti pihaknya bisa membuat 40 koperasi dapat beroperasi sebagaimana ditargetkan pusat.
“Koperasi yang belum punya tempat itu ada 6 koperasi, yang lainnya itu sudah, tapi mudah-mudahan di Oktober sudah punya,” katanya.
” Karena Oktober itu harus 40 koperasi yang sudah beroperasi. Yang sudah beroperasi itu sebetulnya dibidang bahan pokok, tapi ada juga dari sayuran,” sambung Didin.
Tips Agar Koperasi Dapat Beroperasi
Mantan Kepala Dinas Kominfo itu membeberkan alasan koperasi selama ini tidak berjalan. Itu, karena anggota dan pengurus tidak serius.
Menurut Didin, agar koperasi bisa beroperasi dan maju terdapat dua elemen penting dalam pengelolaan koperasi diantaranya anggota dan pengurus.
“Koperasi harus berjalan itu kuncinya ada dua, yaitu satu di anggota dua di pengurus,” katanya.
” Kalau anggotanya aktif dan mau menyimpan kemudian menggunakan koperasi untuk belanja, dan pengurusnya amanah dan profesional insya Allah maju,” terangnya.
Dana Stimulan untuk Koperasi dari Pusat
Disinggung mengenai dana permodalan yang akan digelontorkan pihak bank melalui rekomendasi pusat.
Kata Didin, itu belum bisa terealisasi. Mengingat koperasi masih dalam proses pengokohan pondasi.
“Kalau yang program 3 miliar itu belum terealisasi, karena persyaratan nya banyak juga, dari mulai usahanya, proposalnya, dan banyak banget persyaratan,” katanya.
Tidak hanya itu, kata Didin koperasi tersebut harus menjalankan usahanya terlebih dahulu sebelum melakukan pinjaman ke bank.
“Jangan 3 miliar dulu, harus dicoba dulu 200 atau 300 juta, tidak Maslaah, itu kan paling banyak dalam pinjaman maksimal,” katanya
Meski begitu, Didin bilang pihak BRI sudah melakukan silaturahmi dengannya membahas pinjaman untuk koperasi.
Namun, pihak BRI masih menunggu regulasi dan ketetapan dari pemerintah pusat baik dari sisi regulasi maupun bunga yang akan diambil dari koperasi.
“Kalau bank sudah memberikan penawaran BRI sudah memberikan penawaran,” katanya.
” Cilegon ini bank penyalurnya itu BRI sudah datang sih, sudah survei juga, tapi dia menunggu juknis dari pusat,” sambungnya pungkas.
” Jadi sementara silaturahmi sudah, tapi kata saya nanti dulu kalau Cilegon tahun depan atau tahun 2027,” tambah Didin. ***