Konveksi DPRD
Gaya Hidup

Maulid Nabi dan Haul Hj. Nyi Mas Tien, YPI: Teladani Rasulullah

×

Maulid Nabi dan Haul Hj. Nyi Mas Tien, YPI: Teladani Rasulullah

Sebarkan artikel ini
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dan Haul ke 1 Hj. Nyi Mas Tien Martini Rachmatoellah di Rachmatoellah Convention Hall Unsera. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Yayasan Pendidikan Informatika (YPI) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Rachmatoellah Convention Hall Unsera pada Kamis 18 September 2025.

Acara tersebut bersamaan dengan peringatan Haul ke-1 almarhumah Hj. Nyi Mas Tien Martini Rachmatoellah yang merupakan ibunda dari ketua YPI Mulya R. Rachmatoellah.

Acara ini turut dihadiri civitas akademika lembaga pendidikan di bawah naungan YPI, keluarga besar Rachmatoellah Siddik.

Tidak hanya itu, Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Muhammad Ishom, tokoh masyarakat serta para tamu undangan.

Ketua YPI Mulya R. Rachmatoellah mengatakan, kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga refleksi penting bagi umat.

Ia mengajak jamaah meneladani sifat Rasulullah yang penuh kasih sayang, empati, dan kepedulian.

Hal ini sebagaimana tema yang diangkat bertajuk “Akhlak Kenabian sebagai Kompas Moral di Era Disrupsi: Membangun Generasi Cerdas, Tangguh, dan Produktif”.

“Rasulullah adalah sosok yang tidak hanya bertanggung jawab di dunia, tapi juga di akhirat. Kasih sayangnya tanpa pamrih. Dari peringatan ini, semoga kita bisa meneladani empati, kelembutan, dan kepedulian beliau,” katanya.

Disamping itu, ia menekankan pentingnya peringatan Maulid Nabi sebagai sarana untuk mencerdaskan akal hingga memahami karakter setiap generasi dan menghargai segala perbedaan.

“Tujuan pendidikan bukan hanya mencerdaskan akal, tetapi juga membentuk generasi berkarakter yang menghargai perbedaan,” ujarnya.

Sementara, ia juga turut mengenang sosok sang ibu Hj. Nyi Mas Tien Martini yang menurutnya merupakan figur perempuan yang luar biasa. Hingga, berkat sosoknya penuh dedikasi dan rendah hati serta penuh perhatian, membentuk karakter anak-anaknya sangat tangguh berkarakter.

“Ibunda itu beliau figur perempuan yang mandiri, seorang ibu yang perhatiannya tidak habis. Seorang istri yang Sholeha, karena beliau bisa mendampingi suaminya sampai akhir hayat bahkan menjelang wafatnya almarhum beliau terus mendampingi suka dan duka,” ungkapnya.

Pria yang juga merupakan putra bungsu almarhumah bercerita singka terkait lika liku penuh tantangan yang dihadapi sang ibu untuk membesarkan anak-anaknya dengan penuh dedikasi dan kasih sayang.

“Saya melihat ibu itu seperti menteri dalam negeri di keluarga kami. Karena ayah sibuk di luar, ayah adalah orang yang figur yang kalau bahasanya beliau kalau sudah selesai di domestik, kamu harus segera ke masyarakat. Sehingga beliau meninggalkan rumah itu aman, karena ada istri yang bertanggung jawab,” tuturnya.

Oleh karena itu, kata Mulya, sosok ibunda baginya menjadi contoh bagaimana ketabahan dan ketekunan membentuk keluarga yang berkarakter.

“Ada qudwah ada uswah. Ada contoh ada juga mencontoh. Qudwahnya bagaimana mencontoh dan uswahnya contoh. Jadi ibunda Hj. Tien bisa menjadi contoh,” ucapnya.

Terakhir, Mulya berharap, melalui kegiatan ini selain ia minta keberkahan Allah dan rasul-nya agar melimpahkan keberkahan. Ada pelajaran sebagai generasi penerus agar lebih mementingkan substansi daripada eksistensi.

“Eksistensi akan datang dengan substansi yang kita pegang. Tidak perlu mencari-cari eksistensi. Validasi dan sebagainya itu gak penting. Yang penting kita punya isi atau tidak,” pungkasnya (Towil/Amul)