Megatrust.co.id, SERANG – Sebaran sampah liar di Banten mencapai 8 ribu ton perhari. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Banten, Andra Soni dalam acara Hari Bebersih Dunia (World Clean Up Day) 2025 yang berlangsung di Desa Terate, Kramatwatu pada Sabtu 20 September 2025.
“Secara umum data yang saya sampaikan tadi 8000 ton per hari kurang lebih,” katanya kepada awak media.
Karenanya, Andra mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi baik secara vertikal maupun horizontal dengan berbagai pemangku kepentingan, karena penanganan sampah saat ini telah menjadi hal prioritas.
“Saat ini sudah menjadi prioritas. Oleh karena itu kami akan terus berkoordinasi baik di level Kepala Daerah dengan Pemerintah Pusa, juga level kepala dinas sehingga apa yang tadi diarahkan oleh pelaku menteri itu bisa kita tindak lanjut,” ujarnya.
“Salah satunya adalah sebelum kita menindak masyarakat yang membuang sampah sembarang, kita harus menyediakan dulu fasilitasnya,” sambungnya.
Andra mengungkapkan, kebijakan pengelolaan sampah saat ini menjadi tanggung jawab daerah itu sendiri. Dimana, saat ini tidak lagi diperkenankan pembuangan sampah lintas daerah atau Crossing.
Hal ini disebabkan sejumlah daerah di Kabupaten /Kota juga mempunyai permasalahan sampahnya tersendiri.
“Kota Serang dengan Kabupaten Serang punya permasalahannya sendiri, Cilegon dengan yang lainnya juga sama, Tangerang Raya juga karena jumlah sampah mereka luar biasa,” ungkap Andra.
Oleh sebab itu, Andra mengapresiasi kunjungan Menteri LH ke sejumlah daerah termasuk Banten demi memberikan dukungan dan motivasi terkait pengelolaan sampah yang saat ini masuk kategori darurat.
“Dunia juga sudah menyadari bahwa kita akan masuk ke darurat sampah. Maka kehadiran pak menteri hari ini kami berterimakasih karena nanti kami pasti akan bisa berdiskusi juga kaitan dengan rencana Kementerian, Pemprov, Pemkab dan Pemkot terkait dengan penanganan sampah di masing-masing wilayah,” jelas Andra.
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Fasol Nurofik menargetkan Indonesia akan terbebas dari sampah pada 2029. Hal ini menurutnya sesuai apa yang diperintahkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Target kita satu, penanganan sampah diminta oleh bapak Presiden untuk selesai di 2029. Semua upaya harus kita lakukan waktu yang tidak panjang ini tentu memerlukan kerjasama kita,” katanya.
Hanif meminta semua pihak menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk bagaimana darurat sampah dapat teratasi dalam kurun waktu 4 tahun sampai 2029.
“Kita punya 4 tahun dari sekarang untuk mencapai target itu, kita tidak tahu bagaimana kita harus dengan tuntas menyelesaikan itu,” ujarnya.
“Tetapi yang kita tahu, kita susun rencana detail dan upaya serius mudah-mudahan ini akan mampu menjawab tuntutan yang diminta oleh bapak Presiden,” pungkasnya. (Towil/Amul)