Megatrust, SERANG – Dana Desa (DD) di Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang diduga digondol oleh seorang bendahara desa. Akibatnya, pembangunan dua jalan desa mangkrak.
Diketahui, YS (43) yang merupakan Kaur Keuangan Desa Petir membawa kabur dana desa ratusan juta rupiah. Akibatnya dua pembangunan jalan desa tidak jadi dibangun kendati telah ada beberapa persiapan.
Salah satu jalan desa yang mangkrak berlokasi di Kampung Gerendong, Desa Petir Kabupaten Serang yang kondisinya mengalami kerusakan bertahun-tahun.
Salah satu warga Kampung Gerendong, Anwar mengaku menyesalkan atas kejadian tersebut. Menurut Anwar, jalan desa yang telah lama diidamkan warga sekian lama harus terhenti pembangunannya.
Bak kembali menelan pil pahit, warga harus kembali kecewa atas batalnya pembangunan jalan yang menjadi penghubung dari Desa Petir ke Desa Sanding.
“Aturan rakyat disini ini semua sudah merasakan jalan yang bagus, dikarenakan uangnya ga ada kepala desa juga gabisa apa-apa. Yang bawa kaburnya bendahara ada sebulan yang lalu kira-kira,” kata Anwar kepada awak media pada Kamis 2 Oktober 2025.
“Atuh kecewa, harusnya sudah merasakan jalan yang bagus disini taunya ga dibangun-bangun mau gimana,” sambungnya.
Akibat kecewanya masyarakat, Anwar bahkan mengaku sempat ada wacana mendemo Desa Petir, tapi niat tersebut diurungkan karena menunggu proses hukum yang berlaku.
“Tadinya mau demo, tapi akhirnya ditahan aja janganlah,” ujarnya.
Sementara, ketua RT 12 Kampung Gerendong, Aosin mengungkapkan, jalan desa tersebut sudah terlalu lama tidak tersentuh perbaikan. Awalnya, sudah direncanakan akan dibangun di bulan Oktober 2025.
Bahkan, kata Aosin, Kepala Desa sudah membeli beberapa bahan bangunan dari material. Namun, karena uang DD dibawa kabur apalah daya pembangunan kembali tertunda.
“(Jalan) sudah lama bertahun-tahun (tidak dibangun) dibawa kabur bendahara katanya. Dijanjikan dibangun di bulan Oktober kenyataannya belum dibangun,” kata Aosin.
“Pernah dijelasin sama pak kades kalau uangnya dibawa kabur bendahara sudah satu bulanan,” tambahnya.
Akibat kejadian ini jalan sepanjang kurang lebih 300 meter yang berada di dua titik antara kampung Gerendong dan kampung Bungkerek tidak jadi dilaksanakan di tahun 2025. (Towil/Amul)