Konveksi DPRD
Bisnis

Menkeu Umumkan Perolehan Pajak Indonesia Bulan Juni Tertinggi di Sektor Non Migas, Nilainya Fantastis

×

Menkeu Umumkan Perolehan Pajak Indonesia Bulan Juni Tertinggi di Sektor Non Migas, Nilainya Fantastis

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi, perolehan pajak Indonesia pada Bulan Juni 2023, nilainya fantastis. Pixabay @natanan

 

MEGATRUST.CO.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah mengumumkan perolehan pajak pada bulan Juni lalu, tertinggi dari sektor non migas, nilainya fantastis.

Berdasarkan data dari Menkeu Sri Mulyani, perolehan pajak pada bulan juni, itu tertinggi dari sektor non migas sebesar Rp565 triliun.

Kata Menkeu Sri Mulyani capaian peroleh pajak di Indonesia hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 970,2 triliun.

Baca Juga : Pemerintah Arab Saudi Umumkan Kuota Haji Indonesia untuk Tahun 2024, Segini Kuotanya

Kata dia, jumlah tersebut sesuai dengan target 56,47% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dan mengalami pertumbuhan sebesar 9,9%.

Jumlah tersebut berdasarkan data laporan Menkeu Sri Mulyani, menurutnya penerimaan pajak pada paruh pertama tahun 2023 tumbuh masih tumbuh positif.

“Kalau kita lihat kinerha penerimaan pajak semester 1 masih tega tumbuh positif, tapi rate of growth-nya terus mengalami normalisasi atau penurunan. Kalau awal tahun masih tumbuh di 48 kalau kita lihat secaar kumulatif tapi kita lihat sekarang sudah 9,9%,” ujarnya dilasir dari laman InfoPublik.id.

Baca Juga : Sanuji Pentamarta Datangi Korban Pembacokan Geng Motor di Kota Cilegon, Berikan Pesan Begini

Capaian pajak terbesar tertinggi yaitu Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas tercatat Rp 565,01 triliun atau 64,67% dari target. Pajak ini tumbuh 7,85% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selanjutnya penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) hingga akhir Juni 2023 tercatat sebesar Rp356,77 triliun atau 48,02% dari target. Angka capaian ini juga tumbuh 14,63%.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 7,05 triliun atau 18,74% dari target. Capaian ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 54,41%. Sementara itu, PPh Migas tercatat Rp 40,93 triliun atrau 66.62% dari target. PPh Migas mengalami kontraksi 3,86%.

Baca Juga : Doyok Kaget Banyak UMKM di Kota Cilegon : Saya Pikir Hanya Bisa Produksi Besi Baja

“Kalau kita lihat dari sisi komposisinya, kita lihat sebagian yang mengalami penurunan adalah dari sisi pertumbuhan karena tahun lalu memang ada beberapa fenomena yang terjadi sekali, seperti terjadinya pengungkapan pajak secara sukarela dan juga kita lihat harga-harga komoditas yang mengalami normalisasi. Hingga minyak mengalami penurunan dan juga berbagai kegiatan impor yang tadi mengalami kontraksi,” jelas Sri.

Sementara itu, penerimaan Kepabeanan dan Cukai telah mencapai Rp 135,43 triliun atau 44,67% dari target. Hasil penerimaan ini mengalami kontraksi sebesar 18,83% dari tahun lalu.

“Beberapa hal yang menjadi penyebab adalah bea kelaur yang mengalami penurunan tajam akibat adanya penurunan harga CPO dan juga komoditas secara umum,” jelasnya.

Oleh : Emilda Yuafi
Editor : Amul