Megatrust.co.id, PANDEGLANG – Dalam menyambut hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang tidak akan lama lagi dirayakan, masyarakat khususnya para ibu di rumah tentunya ada yang sudah mempersiapkan kue lebaran sebagai kudapan atau suguhan dalam menyambut kerabat dan sanak saudara di rumah.
Masyarakat yang tinggal di Kampung maupun di Kota biasanya sudah mulai menyicil untuk membuat kue lebaran, ada yang membuat kue lebaran versi modern, ada juga yang membuat kue tradisional. Salah satunya warga asal Pandeglang yaitu Nuraeni.
Kata Nuraeni, dia sudah turun temurun sejak orangtuanya terdahulu selalu mempersiapkan kue lebaran. Menurutnya, membuat kue lebih baik ketimbang membeli lantaran jika membuat kue sendiri hasilnya berlimpah dan bisa untuk dibagikan pada tetangga.
“Kalau beli di toko, dengan uang yang terbatas tidak bisa membeli lebih, apalagi untuk dibagikan pada tetangga,” ujarnya.
Membuat kue tradisional merupakan hobinya, dari mulai kue babon, rengginang, pais, keripik, kaniarem dan sebagainya.
Kebiasaan masyarakat lokal di hari raya lebaran yaitu membuat cemilan wajib, salahsatunya rempeyek yang akan dibuat oleh Nuraeni.
Proses pembuatan rempeyek, pertama-tama siapkan kelapa tua yang sudah dikupas dan dibersihkan dari kulit luarnya. Kemudian kelapa dihaluskan. Menghaluskan kelapa bisa menggunakan cara tradisional diparut atau menggunakan mesin.
Setelah itu, siapkan kacang hijau yang sebelumnya sudah direndam menggunakan air panas dan didiamkan semalaman agar kacang mengembang.
Berikutnya, siapkan bumbu rempah yaitu ketumbar, bawang putih dan kemiri. Siapkan coet dan ulekan, campur semua bahan lalu aduk sampai halus. Jangan lupa tambahkan sasa secukupnya, lalu ulek kembali sampai menjadi satu.
Langkah berikutnya, siapkan baskom, spatula dan masukan rempah hasil ulekan pada baskom. Tambahkan tepung tapioka, dan aci lalu sambil diaduk tambahkan air santan dari parutan kelapa tadi yang sebelumnya sudah diperas saripatinya.
Perlahan campurkan santan sambil adonan diuleni dan menyatu dengan bumbu. Setelah itu lalu tambahkan air santan kembali sampai adonan mengental, jangan lupa taburi garam kembali agar rasanya pas.
Masukan kacang hijau pada adonan, serta irisan cabai merah supaya ada rasa pedas-pedasnya. Aduk-aduk kembali adonan sebeluk digoreng.
Adonan ini tidak langsung semuanya digoreng, tapi ditakar dan digoreng sedikit demi sedikit ke dalam kuali agar menghasilkan rempeyek yang tipis dan krispi.
Digorengnyapun dengan cara memanjang dan adonan ditaburkan pada setiap sisi kuali agar bentuknya cantik dan krispi.
Lebih enak lagi kalau menggorengnya menggunakan tungku, selain bisa menghemat gas, aroma khas makanan atau kue yang dimasak menggunakan tungku akan berbeda hasilnya.
Proses penggorengan yang dilakukan tidak membutuhkan waktu lama, hanya 2 sampai 3 menit. Setelah rempeyek matang, kemudian angkat dan tiruskan ke dalam baskom. Setelah tidak terlalu panas, masukan rempeyek ke dalam toples, untuk bekal lebaran nanti. (Emilda/Nad)
