Megatrust.co.id, CILEGON – Arus mudik 2024, pemudik pejalan kaki masih melakukan penyeberangan melalui Pelabuhan Eksekutif Merak.
Meski begitu, kondisi mulai lengang baik untuk pejalan kaki maupun kendaraan, namun tidak terlalu padat seperti pada hari Sabtu dan Minggu.
Pemudik yang berangkat pada Senin, tanggal 8 April 2024 antreannya tidak terlalu mengular daripada sebelumnya yang sampai depan toilet pelabuhan.
Pemudik bernama Andi, dia tampak membawa barang bawaan penuh menggunakan tas ransel. Memakai baju hitam, Andi akan berangkat ke Bandar Lampung untuk bertemu keluarganya.
“Mau ke Bandar Lampung,” ujarnya di lokasi.
Pemudik asal Bandar Lampung itu memilih mudik H-2 lantaran baru mendapatkan waktu luangnya pada hari Senin ini. Dia sebelumnya berangkat dari Jakarta pada Senin 8 April 2024 pukul 12.30 WIB.
Ditemani teman sekampungnya, Aldi dan rekannya mudik dengan tujuan daerah yang sama yaitu Bandar Lampung.
Saat berangkat dari Jakarta, kedua tidak menemukan kendala apapun, bahkan tidak terkena macet.
“Sama temen, ini mau me Bandar Lampung juga, tadi perjalanan lancar engga macet,” paparnya.
Berbeda dari yang lainnya, satu orang pengunjung bernama Opung Saeronatio Situmorang (63) mengunjungi Pelabuhan Merak bukan untuk berangkat mudik, melainkan untuk melihat orang-orang pergi mudik.
Menurut Opung, melihat orang mudik bagian dari hiburan dan rekreasi baginya, lantaran suntuk di rumah, Opung dan sang suami memilih ke Merak untuk melepas rasa bosan.
“Suntuk di rumah, mangkannya ke Merak nyari hiburan, saya kesini sama suami,” jelasnya.
Opung datang bersama suami pada Senin 8 April 2024 pukul 15.00 WIB. Dia memilih liburan ke Merak daripada ke tempat wisata.
“Bosan kalo ke tempat wisata, mendingan kesini (Dermaga eksekutif-red),” jelasnya.
Perempuan paruh baya ini mengaku tidak pergi mudik ke Medan lantaran dua minggu lalu baru saja pulang dari Medan.
Selain itu, suasana mudiknya sebelumnya sudah berbeda lantaran orangtuanya sudah tiada dan kini hanya tinggal anak-anaknya saja yang ada di Surabaya.
“Suasana mudik tahun ini beda rasanya, udah engga ada orang tua, anak-anak di Surabaya terus saya di Serang,” katanya. (Emilda/Amul)