Konveksi
Daerah

Jelang Keberangkatan Haji 2024, Kemenag Cilegon Atur Acara Seremonial Pelepasan Jamaah Haji

×

Jelang Keberangkatan Haji 2024, Kemenag Cilegon Atur Acara Seremonial Pelepasan Jamaah Haji

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi jamaah haji di Kota Makkah, Arab Saudi. Pixabay/Dinar_Aulia

Megatrust.co.id, CILEGON – Menjelang keberangkatan haji 2024, Kementerian Agama (Kemenag) Cilegon telah mengatur acara seremonial pelepasan jamaah haji Cilegon.

Aturan acara seremonial pelepasan jamaah haji Cilegon yang akan berangkat ke Kota Makkah ini, tindak lanjut dari surat edaran yang telah dikeluarkan Kemenag RI.

Kepala Divisi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Cilegon Zarkoni mengatakan, acara keberangkatan jamaah haji tahun ini akan dilaksanakan secara sederhana.

“Tidak akan banyak acaranya, hanya sambutan dari Pak Wali (Helldy Agustian_red) dan Kepala Kantor Kementerian Agama Cilegon, setelah itu doa talbiyah, sudah berangkat gitukan,” kata Zarkoni melalui sambungan telepon, Rabu 23 April 2024.

Zarkoni menjelaskan, keberangkatan haji tahun ini dari Kemenag Pusat juga menekankan untuk dapat ramah lansia yang diminta untuk menjadi perhatian khusus.

Menurutnya, hal ini sudah diberlakukan pada keberangkatan haji tahun kemarin dan kembali ditekankan pada keberangkatan haji tahun ini.

“Jadi masih sama, maka ada beberapa kebijakan di antaranya adalah lansia prioritas. Pada pelunasan kemarin, ada jamaah lansia yang memang sesuai daftar tunggu belum bisa diberangkatkan, tapi karena memang kebijakan itu, ada beberapa lansia yang kemudian diberikan hak untuk melunasi,” ungkapnya.

“Kemudian untuk keberangkatannya diperlukan adanya pendampingan. Maka sekarang, diutamakan bagi lansia ini memiliki pendamping,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, dalam surat edaran Kemenag RI terkait acara seremonial pelepasan jamaah haji, yang memberikan pidato juga diatur.

“Jadi, yang saya sebutkan di atas tadi bahwa yang berpidato cuma dua orang, Pak Wali dan Kepala Kantor Kemenag Cilegon,” tegasnya.

“Waktunya pun, untuk dua pidato itu paling lama menyampaikan pidato maksimal 30 menit,” sambungnya.

Zarkoni menerangkan, untuk jumlah jamaah yang diberangkatkan belum dapat dipastikan, sebab jumlah tersebut masih dinamis, karena akan ada mutasi, baik jamaah Cilegon yang berangkat dari daerah lain, atau jamaah lain yang berangkat dari Cilegon.

“Masih dinamis, belum dapat dipastikan. Kalau untuk waktu, Cilegon berangkat pada gelombang kedua. Yang seharusnya akhir Mei ini, tapi diubah jadi awal Juni,” pungkasnya. (Hamdi/Nad)