Konveksi
Daerah

Dua Wilayah Terdampak Banjir, Pemkab Serang Klaim Belum Perlu Keluarkan BTT

×

Dua Wilayah Terdampak Banjir, Pemkab Serang Klaim Belum Perlu Keluarkan BTT

Sebarkan artikel ini
Pj. Sekda Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto mengaku Pemkab Serang belum perlu keluarkan BTT untuk bencana banjir di Pulo Ampel dan Baros. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Dua wilayah di kabupaten Serang terdampak banjir pada Selasa 17 Juni 2025. Dua wilayah tersebut adalah kecamatan Pulo Ampel dan Kecamatan Baros.

Diketahui, Bupati Serang Ratu Zakiyah turun langsung ke lokasi banjir yang diduga akibat curah hujan yang tinggi sejak siang hingga dini hari tersebut.

Kendati demikian, saat ditanyakan terkait potensi dikeluarkannya Belanja Tak Terduga atau BTT untuk kebencanaan, Pemkab Serang merasa belum perlu melakukan hal tersebut.

Perlu diketahui, BTT adalah pengeluaran anggaran untuk kejadian yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang termasuk penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran mendesak.

Baca Juga :  Pasar Keranggot Ditertibkan Pemkot Cilegon dari Kios hingga Parkir, Ketua DPRD Blak-blakan

PJ. Sekda Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto mengatakan, level bencana benjir yang terjadi hanya ada di level 2. Sementara BTT akan dikeluarkan apabila terjadi kedaruratan dan kerusakan sarana dan prasarana.

“Belum perlu mengeluarkan BTT masih dalam teknis untuk menyelesaikan kedaruratan saja,” kata Rudy kepada Megatrust.co.id saat ditemui di lingkungan Pemkab Serang pada Jum’at 20 Juni 2025.

“Ya Kalau yang dari BTT itukan untuk menangani kedaruratan mengenai sarana dan prasarana fisik yang rusak akibat bencana,” sambungnya.

Adapun kata Rudy, Pemkab Serang saat ini tengah berfokus pada penyediaan buffer stock untuk berjaga-jaga akan datangnya potensi bencana di Kabupaten Serang.

“Level 2 itu bukan di level emergency, level emergency itu kita sekarang karena BMKG memprediksi kan (potensi bencana) buffer stock (diamankan) jangan sampai gara gara kebanjiran kawan-kawan kita ga bisa makan,” ungkap Rudy.

Baca Juga :  Gedung SMP 15 Cilegon Diresmikan Wali Kota, Rencana Akan Tambah Gedung Baru

Adapun buffer stock dalam konteks kebencanaan adalah stok barang yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana, seperti makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, dan perlengkapan lainnya.

Tujuan buffer stock untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas barang-barang tersebut selama dan setelah bencana.

“Sekarang kita sedang menginventarisir buffer stock untuk mengcover kebutuhan harian dari masyarakat kita yang kemungkinan akan terjadi bencana,” terang Rudy.

Lebih lanjut, Rudy mengaku buffer stock telah disiapkan oleh beberapa OPD diantaranya di BPBD dan Dinas Sosial dengan jumlah yang disesuaikan dengan potensi dampak yang ditimbulkan.

Baca Juga :  Komisi IV DPRD Kota Cilegon Tiba-tiba Datangi Pasar Keranggot, Ini Temuannya

“(Buffer stock) yang jumlahnya disesuaikan dengan prediksi potensi terdampak bencana dari masyarakat kita. Secara ril tidak dapat diprediksi karena hujannya d Rangkas kebanjiran ya di Serang karena kan muara sungainya ada di Kabupaten Serang semua,” ujarnya.

Rudy mengaku, buffer stock telah dikeluarkan saat terjadi bencana banjir yang menerjang Pulo Ampel dan Baros tempo hari.

“Buffer stock itu untuk wilayah-wilayah tertentu yang terkena banjir seperti kemarin yang terjadi di kecamatan Pulo Ampel dan Baros, kita keluarkan buffer stock,”ungkapnya.

“Jadi sekarang dikeluarkannya berdasarkan warga masyarakat yang terkena dampak secara langsung,” tandasnya.

(Towil/Nad)