Megatrust.co.id, CILEGON – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi nasional, GMNI atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia demo Pemkot Cilegon, Jumat (24/9/2021), sekira pukul 13.45 WIB. Mahasiswa menuntut ini?
Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon didemo Mahasiswa, GMNI menuntut alih fungsi lahan produktif dihentikan, memperhatikan nasib ketahanan pangan dimasa depan, juga kesejahteraan petani yang ada di Kota Cilegon.
M. Fikri yang merupakan koordinator lapangan menilai Pemkot Cilegon sampai saat ini belum ada aksi apapun untuk mensejahterakan para petani. Bahkan menyetujui investor-investor asing menguasai lahan.
“Yang saya lihat tidak ada aksi apapun dari Pemerintah Cilegon kepada petani. Terutama alih fungsi lahan ini, setiap tahunnya semakin berkurang,” katanya kepada awak media di depan kantor Wali Kota Cilegon.
Dikatakan dia, penindasan yang dialami petani di Kota Cilegon, perihal alih fungsi lahan dan peluang dalam aspek pertanian Kota Cilegon sangat mengkhawatirkan dan mengancam nasib petani.
“Alih lahan produktif yang digantikan industri dan perumahan mengikis semangat reforma agraria yang digelorakan Bung Karno menjadi padam,” ujarnya.
“GMNI Kota Cilegon mengkritisi alih lahan fungsi yang membuat petani semakin tidak berpeluang untuk bertani di negeri sendiri,” tambahnya.
Menurut data yang diperolehnya dari Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon tahun ini tersisa seluas 1.500 Hektare.
“Hal itu bertolak belakang terhadap Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten Nomor 5 tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan pada pasal 11 ayat (2) huruf (f) luas lahan pertanian pangan berkelanjutan Kota Cilegon paling kurang seluas 1.736 hektare,” ujarnya.
Atas dasar itu pihaknya menuntut Pemkot Cilegon memperhatikan dan memaksimalkan lahan produktif petani serta menghentikan alih fungsi lahan produktif di Kota Cilegon. (Amul/red)