Megatrust.co.id, CILEGON, – Pemerintah memprediksi arus mudik lebaran 2022 ini akan membludak khususnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Pasalnya, dua tahun belakangan ini Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik.
Tentu semua pihak antisipasi untuk memfasilitasi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran 2022. Seperti halnya yang disiapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II Banten.
Baca Juga: Kepala KKP Klas II Banten: Vaksinasi Jadi Syarat Mudik di Laut, Udara dan Darat
KKP Klas II Banten mempersiapkan kendaraan layanan Madical Mobile Emergency Respons (MMER), bantuan medis yang tembus macet.
Kepala KKP Klas II Banten Ongky Sedya Dwi Sasangka mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan layanan bantuan medis saat terjadi kemacetan di dalam dan di luar Pelabuhan Merak.
“Kami juga menyiapkan ambulan motor. Istilahnya itu MMER (Madical Mobile Emergenci Respons), itu nanti kalau pas macet jadi temen-temen nanti akan keliling muter,” ujarnya.
Baca Juga: Kakorlantas: Mudik 2022 Tidak Ada Penyekatan, Tapi Ada Pembatasan
“Kalau situasi darurat motor itu yang gerak, pengemudinya adalah perawat, kami lengkapi juga alat emergency dan oksigen, jadi kalau ada kedaruratan bisa langsung masuk, kalau motor kan gampang, bisa masuk sana sini,” tambah dia.
Dikatakan Ongki, pihaknya sudah menyediakan 4 kendaraan roda dua dan 4 perawat. Nantinya, medis yang tembus macet itu akan berkeliling di dalam dan di luar Pelabuhan Merak sampai dengan tol Merak.
“Nanti ada 4 motor yang akan beroperasi di titik rawan kemacetan, sekarang sudah disiapkan sama kita,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, Ini yang Dipersiapkan BPTD Banten…
“Nantinya temen-temen perawat ini akan dilengkapi dengan rompi putih, dan motor akan dilengkapi sirine dan itu menandakan bahwa itu adalah tim medis, yang bisa membantu.
Lebih lanjut, Ongki mengungkapkan, layanan medis tembus macet, itu diperuntukan untuk antisipasi saat terjadi stagnan, saat mobil tidak bisa bergerak, layanan itu yang akan melakukan pertolongan pertama kepada para pemudik.
“Inovasi itu dikeluarkan karena belajar dari beberapa waktu lalu saat terjadi kemacetan parah dibeberapa daerah, seperti Cipali,” tuturnya. (Amul/Red)