HukrimPeristiwa

Pegawai Kejari Cilegon Selundupkan Sabu ke Lapas, Kajari Langsung Minta Tes Urine Seluruh Pegawai

Mobil BNN Kota Cilegon terparkir di halaman parkir Kantor Kejari Cilegon. Amul/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON, – Kepala Kejaksaan Negeri Cilegon atau Kajari Cilegon Ineke Indraswati meminta Badan Narkotika Nasional atau BNN Kota Cilegon untuk melakukan tes urine ke seluruh pegawai Kejaksaan Cilegon, pada Rabu (18/5/2022).

Pantauan Megatrust.co.id di lokasi, terlihat mobil BNN Kota Cilegon terparkir di halaman parkir kantor Kejari Cilegon. Sejumlah Jaksa pun tidak terlihat mondar mandir di depan kantor.

Biasanya pegawai BNN Kota Cilegon melakukan pemeriksaan di dalam mobil BNN, namun hal itu tidak dilakukan di Kejari Cilegon.

Diketahui, pada Selasa 17 Mei 2022 kemarin sekira pukul 9.30 WIB, salah satu pegawai Kejari Cilegon yang merupakan anak buah Ineke Indraswati tertangkap basah, karena mencoba melakukan penyelundupan diduga narkoba jenis sabu ke Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Klas IIA Cilegon.

Namun, Kasi Intelejen Kejari Cilegon Atik Ariyosa membantah, jika BNN Kota Cilegon melakukan tes urine di Kejari Cilegon, itu tidak ada sangkut paut dengan kasus pegawai Kejari Cilegon yang melakukan penyelundupan sabu ke Lapas Klas IIA Cilegon.

“Oh engga, bukan karena mengingat kasus kemarin juga (pegawai Kejari Cilegon tertangkap selundupkan sabu-red). Pemeriksaan urine ini biasa, memang sudah diagendakan,” kata Atik kepada awak media.

“Bukan, Ini biasa pemeriksaan rutin apakah disini ada yang menggunakan narkoba atau tidak, itu biasa ko. Pimpinan datang, pengen tahu anak-anak nya dia cek semuanya. Narkoba kan peredarannya dilarang, pengguna pun engga boleh kan,” sambung dia.

Disinggung tes urine yang dilakukan BNN ke pegawai Kejari Cilegon, atas perintah Kepala Kejari Cilegon. Atik menyebut, bahwa tes urine ini dilakukan atas kolaborasi Kejari dengan BNN.

“Bukan, biasa ini kan kolaborasi dengan BNN. Ini kan kolaborasi mereka kan punya alatnya bisa saja,” bantah Atik

Dikatakan dia, tes urine yang dilakukan BNN dipastikan menyasar seluruh pegawai yang ada di Lingkungan Kejari Cilegon dari mulai Jaksa, Honorer, Pandan dan Tata Usaha.

“Seluruh kita akan tes urine tanpa terkecuali, Jaksa, Tata usaha, Honorer, petugas Pamdal, totalnya yang akan diperiksa kurang lebih 63,” ujarnya.

Terkait dengan hasil jika ada pegawai Kejari Cilegon yang positif mengkonsumsi barang haram. Atik belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait sangsi kepada pengguna. Ia beralasan karena belum ada hasil.

“Kita lihat dulu hasilnya seperti apa. Bukan karena kebetulan, biasa juga,” tuturnya. (Amul/Red)

Exit mobile version