Konveksi
Nasional

Warga Baduy Dalam dan Luar Dilarang Menjual Ini

×

Warga Baduy Dalam dan Luar Dilarang Menjual Ini

Sebarkan artikel ini
Beberapa warga baduy tengah melakukan penggarapan lahan di diwilayahbaduy dalam. Antara foto

MEGATRUST.CO.ID, – Warga baduy dalam dan warga baduy luar melarang keras menjual salah satu hasil buminya. Hasil bumi yang satu ini merupakan simbol kehidupan bagi warga baduy dalam dan baduy luar.

Melihat dari kanal YouTube Ayi Astaman, Megatrust.co.id, menulis artikel, larangan bagi warga baduy menjual hasil bumi setelah panen. Karena hasil bumi yang satu merupakan simbol kehidupan, dan digunakan untuk acara adat warga baduy.

Dijelaskan oleh salah seorang warga baduy luar bernama Agus dari wilayah Cibeo, salah satu hasil bumi yang sangat dilarang untuk diperjual belikan adalah padi dan beras.

Baca Juga: Bolehkah Gadis Baduy Nikah dengan Pemuda Luar. Simak Penjelasannya

Karena, padi dan beras menurutnya merupakan simbol kehidupan warga baduy dalam dan baduy luar. Sehingga, padi kerap digunakan oleh warga baduy sebagai salah satu syarat untuk acara adat.

“Kalau padi tidak boleh dijual, itu harus disimpan untuk keperluan. Cuma padi yang tidak boleh di jual, itu harus disimpan di lumbung padi,” kata Agus saat ditanya Ayi Astaman.

“Larangan keras baduy dalam dan baduy luar menjual padi atau beras. Karena bagi mereka padi merupakan kehidupan, dan larangan keras untuk diperjual belikan, adat yang harus dipertahankan,” tambah dia.

Baca Juga: Puun Baduy Akan ‘Ngamuk’, Jika Orang Luar Temui Dirinya Hanya untuk Ini

Kata dia, warga baduy dalam dan luar memproses padi setelah panen, langsung disimpan ke dalam lumbung. Supaya nantinya, ketika acara adat dilakukan padi sudah siap.

“Padi itu diprosesnya, habis dipanen langsung disimpan di lumbung padi, setelah itu jika ada keperluan langsung ditumbuk,” tuturnya.

Ia menyebut, padi hasil panen warga baduy tidak dimakan semuanya, melainkan disimpan untuk keperluan adat. Kesehariannya, kata Agus, warga baduy dalam dana baduy luar untuk makan kadang ada yang membeli beras juga dari luar baduy.

“Itu padi yang dipanen itu, juga tidak digunakan untuk makan setiap hari, melainkan untuk acara-acara adat. Kalau untuk makan sehari-hari, itu beli beras dari luar,” kata dia.

Baca Juga: Syarat dan Cara Pernikahan Baduy Luar dan Dalam

Saat disinggung, warga baduy dalam dan baduy luar mendapatkan uang dari mana. Agus menjelaskan, warga baduy dalam menadapatkan uang dari penjualan hasil bumi seperti kencur, jahe, pete, duren, dan lainnya.

“Kalau baduy dalam itu dapet uangnya menanam kencur, jahe merah, tanaman pete, dan lainnya, kemudian dijual ke baduy luar. Kalau hasil bumi boleh dijual,” ujarnya. (Amul/Red)