MEGATRUST.CO.ID, – Liz Truss resmi mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dia tercatat menjadi PM Inggris tersingkat dalam sejarah yakni hanya 6 minggu atau 45 hari menjabat.
Rekor jabatan Perdana Menteri Inggris tersingkat sebelumnya adalah George Canning yang meninggal setelah menjabat selama 119 hari pada tahun 1827.
Keputusan Liz Truss mundur diduga dilatarbelakangi oleh kebijakan ekonomi di Ingdris yang mengundang kontroversi. Kwasi Kwarteng selaku Menteri Keuangan membuat kebijakan pemotongan pajak sebesar £ 45 miliar pada 23 September 2022 lalu, yang menimbulkan gejolak ekonomi di Inggris.
Hal itu membuat pasar menjadi panik yang memicu Poundsterling menyentuh level terendahnya terhadap Dolar AS. Kondisi itu membuat Bank of England melakukan intervensi darurat untuk menopang pasar obligasi.
Setelah bersikeras menyebut kebijakannya tepat, dia mendapat tekanan dari puluhan anggota Partai Konservatif yang mendesaknya untuk mundur.
Liz Truss kemudian membatalkan kebijakan tersebut dan memecat menteri keuangan Kwasi Kwarteng dan digantikan oleh Jeremy Hunt. Namun, Jeremy Hunt memiliki kebijakan yang bertentangan dengan Liz Truss. Dia memutuskan untuk tidak menggunakan rencana kebijakan Liz Truss yang telah dikritik habis-habisan.
Keputusan Jeremy Hunt, dianggap bisa membuat investor bernafas lega dan mengurangi kekhawatiran. Liz Truss kemudian memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Dia mengatakan tidak bisa memenuhi janji-janjinya saat mencalonkan diri sebagai ketua partai.
“Saya mengakui mengingat situasinya, saya tidak bisa menjalankan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahukan beliau bahwa saya mengundurkan diri sebagai ketua Partai Konservatif,” ujar Liz Truss di luar kantor resmi Perdana Menteri di Downing Streat Nomor 10 di London dikutip Megatrust.co.id dari CBS News.
Liz Truss mengatakan akan tetap menjabat sebagai PM Inggris sampai penggantinya resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif dan ditunjuk oleh Raja Charles III sebagai PM Inggris. Penggantinya akan dipilih dalam pemilihan yang akan selesai dalam waktu sepekan.
Penulis : Nisa
Editor : Amul