Daerah

Lahannya Terendam Banjir, Petani Madu Kelulut Sesalkan Hal ini

Budi memandangi lahan pertanian madu kelulut yang luluh lantak disapu banjir, Palangka raya, Kalimantan Tengah, Selasa (23/11/2022). Foto Day

Megatrust.co.id, KALTENG, – Matahari begitu terik, seolah menjadi mendung bagi Budi. Siang itu, Lahan pertanian madu kelulut miliknya di Kelampangan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah tenggelam oleh banjir.

Lebih dari seminggu, Budi harus memandangi air setinggi 50 centimeter yang tak kunjung surut. Efeknya, pria asal Jawa Tengah ini harus menelan pil pahit berupa kerugian yang mencapai puluhan juta rupiah.

Baginya, banjir kali ini bukan hal yang pertama. Pasalnya, pada tahun 2021 lalu ia juga mengalami hal serupa, sehingga harus memulai kembali usahanya dari awal.

“Belum juga usai dampak ekonomi dari banjir tahun lalu, ini sudah dihantam kembali,” ujar Budi.

Banjir yang terjadi di kawasan Kelampangan sangat disesalkan oleh Budi. Hal tersebut tidak akan berdampak besar, jika di daerah hulu sungai masih terjaga keasriannya.

“Saya berharap, di hulu sana adanya penghijauan agar air dapat terserap dengan baik, sehingga tidak menimbulkan banjir di hilir,” ungkap Budi.

Bahkan bukan hanya manusia yang merasakan dampak banjir, hewan pun demikian. Jika biasanya, para lebah berseliweran menghisap nektar bunga. Namun hal itu, kini menjadi pemandangan langkah dalam seminggu belakangan.

Sebab, tanaman yang menjadi sumber pakan para lebah trigona tersebut, harus digulung tamu tak diundang yaitu banjir. Akibatnya banyak tanaman yang mati dan gagal panen.

Dalam kesempatan yang sama, Yunita selaku Lurah Kelampangan juga menegaskan. Jika banjir di wilayahnya sangat berdampak pada sektor pertanian.

“Dari total 5 RW, ada sekitar 3 RW yang terendam banjir dan mayoritas yang terendam adalah lahan pertanian,” terangnya.

Akibatnya, pasokan kebutuhan sayuran untuk wilayah kota Palangka Raya menjadi langkah, dan berimbas pada naiknya harga pada komoditi tersebut. (Day/Amul)

Exit mobile version