Megatrust.co.id, CILEGON, – Kepala sekolah tingkat SMA/SMK di Cilegon dikumpulkan Polisi di Hotel Aston Cilegon Boutique pada Jum’at, 25 November 2022. Ada apa?
Rupanya, kepala Sekolah tingkat SMA/SMK di Cilegon dikumpulkan Polisi, agar pihak sekolah berperan aktif terhadap para pelajar SMA/SMK di sekolahnya masing-masing. Pasalnya, beberapa waktu lalu, tawuran antar pelajar di Kota Cilegon pecah, di jalan kembar.
Atas dasar itu, polisi dalam hal ini Polres Cilegon mengumpulkan sedikitnya 49 kepala sekolah tingkat SMA/SMK di Cilegon, supaya hal yang serupa tidak terulang kembali.
Wakapolres Cilegon, Kompol Andie Firmansyah mengatakan 49 kepala sekolah tingkat SMA dan SMK di wilayah Kota Cilegon dikumpulkan agar aksi tawuran antar pelajar lainnya tidak terulang kembali.
“Polres Cilegon kumpulkan kepala sekolah tingkat SMA dan SMK di wilayah Kota Cilegon untuk memberikan imbauan atau sharing kebersamaan meminta masukan terkait kenakalan remaja khususnya beberapa minggu lalu ada tawuran antar pelajar,” kata Andie kepada wartawan usai silaturahmi dan Tatap Muka Polres Cilegon dengan Kepala Sekolah.
Menurutnya, faktor penyebab tawuran antar pelajar bisa dipengaruhi dari masa pubertas mereka dan perkembangan teknologi yang signifikan. Sehingga, faktor itu dapat mendorong pelajar untuk melakukan perilaku menyimpang yakni aksi tawuran atau kenakalan remaja lainnya.
“Namanya jiwa muda, dari fase anak-anak menjelang fase remaja, ada perubahan perilaku dan perubahan emosional mudah sekali terpancing apalagi sekarang dengan perkembangan teknologi dan media sosial,” ujarnya.
Andie menyampaikan, untuk mencegah aksi tawuran antar pelajar, pihaknya tidak segan akan memberlakukan undang-undang berlaku.
“Apabila nanti ditemukan kembali anak-anak sekolah melakukan kegiatan yang sekira merugikan masyarakat seperti tawuran pakai senjata tajam akan diberlakukan Undang-undang darurat,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya berharap kepala sekolah dapat melakukan pengawasan yang lebih ekstra kepada peserta didiknya dan Bhabinkamtibmas bisa memberi edukasi serta imbauan ke setiap sekolah.
“Harus saling bersinergi memberikan motivasi dan imbauan agar aksi tawuran antar pelajar ini atau kenakalan remaja bisa dihindari dan tidak terulang lagi,” pungkasnya. (Nad/Amul)