MEGATRUST.CO.ID – Ajang kontes kecantikan Miss Universe Indonesia (MUID) 2023 menuai polemik diduga adanya pelecehan seksual yang dialami sekitar 30 finalis perempuan.
Kabar tersebut menyeruak usai seorang finalis MUID tersebut melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya kepada polisi.
Seorang finalis MUID, Ratih bersaksi jika dirinya diminta untuk melakukan body checking dan diminta melepaskan pakaiannya, Ratih juga diiminta hanya mengenakan celana dalam saja.
Baca Juga : Rugi Ratusan Juta, Sekolahkan Kekasih Sejak SMP Sampai S2, Perempuan Asal Makassar Ditinggal Nikah
“Pertama kita disuruh fitting dan tidak ada agenda untuk melakukan body checking, saya sebagai salah satu finalis MUID sangat kaget untuk disuruh tiba-tiba bugil dan di situ kita dilakukan body cek,” ujarnya dilansir dari tiktok @insertlive.
Body checking tersebut ternyata tidak hanya diminta bugil, melainkan juga dipegang area privasinya dan juga dilakukan pemotretan oleh fotografer.
Kasus yang dialami Ratih ini, dia diminta memperlihatkan bagian bokongnya yang menurut Ratih seolah merendahkan martabat perempuan.
Baca Juga : Buruan Merapat, Rumah Sakit Mata di Serang Butuh Konten Creator simak Syaratnya
“Tidak hanya dilihat tapi termasuk juga dipegang area privasi, seperti yang saya alami sendiri, saya disuruh perlihatkan bagian belakang bokong saya dan di situ bukannya mau karena itu bagian dari kontes dan sebagai wanita merasa sangat direndahin,” jelasnya.
Sebelumnya, diajang lainnya Ratih belum pernah mendapatkan perlakuan sampai separah itu.
Body checking dilakukan secara ramai dengan disaksikan tiga orang laki-laki dan 5 orang perempuan bahkan saat Ratih masuk masih terdapat finalis sedang telanjang untuk melakukan body checking.
Baca Juga :Anggota DPRD Tuding BPN Kota Cilegon Tidak Menghormati Institusi DPRD, Begini Katanya
“Ada sekitar tiga orang cowok dan juga kurang lebih lima orang perempuan, tapi yang bikin resah adalah bukan karena sebenarnya body checkingnya tapi lebih dilihat rame-rame dan disitu waktu masuk masih ada finalis kondisinya sedang telanjang,” terangnya.
Ratih dan Jelita diminta melepas bra dan benar-benar hanya mengenakan celana dalam saja.
“Saya sama Jelita disuruh melepas bagian atas lepas bra, tidak boleh pakai nempel pad atau bra gel dan benar-benar hanya pakai celana dalam doang,” katanya.
Baca Juga : Hadapi HUT RI Ke 78, Wali dan Wakil Kota Cilegon Kompak Bagikan 10 Juta Bendera ke Masyarakat
Dia juga diminta melakukan beberapa pose ngangkang dan di intip bagian bokongnya.
“Disuruh melakukan beberapa pose seperti harus ngangkang, harus body belakang seperti itu dan di pengalaman sendiri bagian belakangnya seperti di intip,” ucapnya.
Saat mengikuti intruksi tersebut, Ratih merasa bingung dan tidak nyaman, namun dia melakukan hal tersebut dalam kondisi tertrkan bahkan sampai diteriaki oleh panitia agar tidak boleh malu.
“Saya sangat bingung dan sangat tidak nyaman, tapi karena kondisinya tertekan, Jelita juga di teriakin nggak boleh malu jadi harus nurut aja,” jelasnya.
Atas insiden tersebut, Ratih meminta semua korban untuk berani berbicara atas perlakulan pelecehan seksual yang dialami selama pemilihan MUID.
Dia juga berharap agar kejadian serupa tidak terjadi kembali dalam ajang MUID berikutnya.
Baca Juga : Ratusan Senjata Api Locok Diserahkan Masyarakat Ujung Kulon Kepada Polda Banten
“Stop sampai 30 finalis saja jangan ada finalis lain ataupuan cewek-cewek lain di luar sana yang menerima perlakuan seperti ini,” harapnya.
Oleh : Emilda Yuafi
Editor : Amul