Megatrust.co.id, CILEGON – Dampak bau belerang yang menghantui warga perumahan Taman Cilegon Indah (TCI), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon pasang alat pengukur udara ambeyen, pada Rabu 30 Agustus 2023.
Pemasangan alat pengukur udara ambeyen, itu dilakukan DLH Kota Cilegon untuk mengukur kadar polusi udara yang menyebabkan bau belerang dan diduga berasal dari stockpile batubara.
Pantauan Megatrust.co.id di lokasi, sejumlah petugas dari DLH Kota Cilegon memasang sedikitnya dua titik alat pengukur udara ambeyen.
Baca Juga : Bikin Iri Penggemar K-Pop, Maudy Ayunda Akan Beradu Akting dengan Artis Tampan Korea Selatan Kim Bum
Pemasangan dilakukan di sekitaran Block F Cluster Catalonia, Taman Cilegon Indah (TCI) dan di depan sekolahan Mutiara Bunda.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, rencananya alat pengukur udara ambeyen, itu akan dipasang selama 24 jam.
Tidak hanya itu, sejumlah pejabat berwenang dari DLH Kabupaten Serang, dan personel dari Polda Banten pun melakukan pengecekan terhadap stockpile yang diduga menjadi penyebab timbulnya bau belerang tersebut.
Baca Juga :Dampak Polusi Udara Semakin Meluas, Kemenkes Terapkan 6M 1S Berikut Penjelasannya
Usai melakukan pengecekan terhadap stockpile batubara yang berada tepat di depan pintu masuk perumahan, sejumlah pejabat mendatangi lokasi dampak bau belerang.
Namun, hasil pengecekan yang dilakukan oleh DLH Kabupaten Serang dan personel Polda Banten belum dapat di konfirmasi lebih lanjut.
Ketua RT 07 RW 05 Komplek TCI, Rachmat Sri Harimulyanto mengatakan bahwa pemasangan alat pengukuran udara itu dilakukan oleh DLH Kota Cilegon.
Baca Juga : NGERI! Berdasarkan Survey Penyakit Ispa Masuk Urutan 10 Terbanyak di Indonesia
“Pemasangan alat pengukuran udara ini dari DLH Kota Cilegon,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Alat ukur udara ini, kata Rachmat, dipasang di dua tempat. Satu alat berada di komplek CTI dan satu alat lainnya di area Sekolah Mutiara Bunda.
“Sebenarnya ini kemauan kita juga, karena ini kan sebagai bukti autentik. Kalau kita punya bukti autentik berarti kita punya hak untuk meninjau kembali masalah stockpile ini,” ungkapnya.
Baca Juga : Siap-siap Pemprov Banten Akan Berlakukan WFH dan Pembelajaran Daring Buntut Polusi Udara
Menurut Rachmat, dengan adanya alat ukur udara ini, masyarakat bisa tahu kualitas udara di wilayahnya. Hal itu juga bisa dijadikan bukti bagi masyarakat untuk melanjutkan ke pihak terkait
“Kalau ini ada bukti autentiknya maka kita semkain kuat untuk melanjutkan ke dinas terkait,” terangnya.
Rachmat mengaku bahwa pihaknya bersama warga setempat menyambut baik atas langkah yang dilakukan DLH Kota Cilegon.
“Dengan adanya pemasangan alat ini, warga sangat senang dan antusias positif,” tukasnya. (Amul/Red)