MEGATRUST.CO.ID – Tidak terasa, bulan Ramadhan 2024 masehi atau 1445 hijriah akan tiba dalam hitungan hari.
Menjelang puasa Ramadhan biasanya umat Islam terutama di Kota Cilegon dari berbagai suku dan daerah di Indonesia mulai menyelenggarakan beberapa tradisi.
Salah satunya yaitu tradisi munggahan, tradisi dari suku Sunda sebagai bentuk menyambut bulan suci dan penuh berkah bagi umat Islam ini.
Lalu, apa itu munggahan dan kapan tradisi ini dilaksanakan?
Dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut Ramadhan.
Kata “munggahan” berasal dari bahasa Sunda, yakni “munggah” yang berarti berjalan atau naik.
Dengan demikian, munggahan memiliki makna berjalan atau keluar dari kebiasaan yang kerap dilakukan sehari-hari.
Munggahan secara harfiah juga dimaknai sebagai upaya untuk naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.
Tradisi ini sekaligus menjadi upaya bagi mereka untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang.
Bukan hanya itu, penyelenggaraan munggahan bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Adapun secara umum, tradisi munggahan diisi dengan kegiatan silaturahmi bersama keluarga, sanak saudara, atau teman.
Dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, serta menyelenggarakan doa bersama.
Biasanya, tradisi munggahan dilakukan pada akhir Syaban dalam kalender Islam atau tepat sehari sebelum datangnya Ramadhan.
Jika merujuk pada penetapan Muhammadiyah bahwa awal Ramadhan jatuh pada 11 Maret 2024.
Hal itu berdasarkan ketetapan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Maka munggahan dilaksanakan pada 10 Maret 2024.
Namun, ada pula yang menyebut tradisi Sunda ini biasanya digelar seminggu atau bahkan dua minggu sebelum Ramadhan. (Nad/Amul)