Marwah

5 Amalan Sunnah yang Bisa Dikerjakan di Bulan Syawal

MEGATRUST.CO.ID – Setelah bulan Ramadhan, umat Islam memasuki bulan Syawal. Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah, berada di antara bulan Ramadhan dan Dzulkaidah.

Ada beberapa amalan di bulan Syawal yang dapat dikerjakan oleh umat Islam dan sayang jika dilewatkan.

Dilansir dari laman MUI dan Baznas, berikut ini sejumlah amalan bulan Syawal yang dapat dikerjakan oleh umat Islam.

1. Puasa Syawal
Berpuasa pada bulan Syawal selama 6 hari pahalanya dianggap sama dengan berpuasa selama satu tahun. Hal ini dianjurkan oleh Rasulullah sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan selama berpuasa di bulan Ramadhan.

Adapun penjelasan tentang keutamaan puasa Syawal dijelaskan dalam hadits berikut:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعُهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

2. Silaturahmi
Umat Islam dianjurkan untuk menyambung tali silaturahmi. Selain itu, pada bulan ini kita juga diajarkan untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan.

Anjuran dan perintah untuk menjalin tali silaturahmi terdapat dalam sebuah hadits dari Abu Ayyub Al Anshari, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)

3. Sedekah
Sedekah tidak hanya bermakna mengeluarkan sejumlah harta benda, tetap juga bisa mencangkup segala amal atau perbuatan baik yang dilakukan untuk mencari ridha Allah SWT.

Menurut riwayat Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah pernah berkata:

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

Artinya : “Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”

4. Menikah
Anjuran untuk menikah di bulan Syawal adalah cara Rasulullah untuk menolak kepercayaan yang salah dari masa jahiliyah yang menyatakan bahwa pernikahan di bulan Syawal dapat membawa malapetaka atau kesialan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

Dengan demikian, menikah di bulan Syawal bukanlah sebuah tradisi masyarakat semata, melainkan bagian dari anjuran yang sudah dijelaskan dalam hadist nabi.

5. I’tikaf
I’tikaf merupakan praktik berdiam diri di masjid sambil melakukan ibadah seperti dzikir, sholat sunnah, dan berdoa untuk mencari keridhaan Allah.

Saat beri’tikaf, seorang muslim akan membatasi diri dari urusan dunia yang dapat mengganggu konsentrasi dan menarik perhatian, sehingga membantu fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

(Nad/Amul)

Exit mobile version