Daerah

Jelang Hari Raya Kurban, DKPP Kabupaten Serang Temukan 27 Hewan Ternak Terindentifikasi Infeksi PMK 

Sekretaris DKPP Kabupaten Serang, Yuli Saputra. Towil/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, SERANG – Jelang hari raya idul kurban, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang temukan 27 hewan ternak yang teridentifikasi PMK.

Sekretaris DKPP Kabupaten Serang, Yuli Saputra mengaku, pihaknya telah melakukan pengawasan sejak Senin 26 Mei 2025.

“Mulai pengawasan itu hari Senin kemarin ya, dan kita masih terus sampai dengan hari pemotongan,” kata Yuli pada Selasa 27 Mei 2025.

Sejauh ini kata Yuli, telah ditemukan 27 hewan yang teridentifikasi PMK. Namun, untuk memastikan kepastiannya Yuli mengaku masih harus menunggu hasil laboratorium.

“Sampai hari ini informasi kemarin terakhir itu kita ada 17 ekor sapi yang teridentifikasi PMK, kemudian ada 10 ekor domba yang teridentifikasi PMK,” kata Yuli.

“Tapi ini sedang kita kerjasamakan dengan provinsi, dinas pertanian provinsi Banten untuk lakukan uji lab (untuk) memastikan ini benar-benar kena PMK atau hanya luka karena distribusi. Karena yang terdeteksi ini kuku nya luka bahkan ada yang satu ekor itu copot,” sambungnya.

Lebih lanjut, Yuli mengaku telah mengarahkan kepada lapak yang terdapat hewan yang teridentifikasi PMK agar dilakukan pemisahan demi mencegah penyebaran ke hewan lainnya.

“Sementara kita sudah instruksikan sampaikan ke pemilik lapaknya untuk di karantina. Karena tindakan awalnya itu dan itu juga saya yakin masyarakat ga akan membeli hewan kurban (yang teridentifikasi PMK) itu karena posisinya sakit dan dia kan gabisa bangun,” ujar Yuli.

Yuli mengungkapkan, mayoritas hewan ternak untuk keperluan idul kurban berasal dari luar daerah, salah satunya berasal dari Lampung. Ia pun mewanti-wanti agar hewan yang masuk ke wilayah Banten khususnya Kabupaten Serang bisa dicek terlebih dahulu di pintu masuk pelabuhan.

“Harusnya di cek point itu, contohnya kayak domba dia masuk ke Banten kan pasti lewat Merak. Di Merak itu kita ada balai karantina harusnya disitu dia kena cek point itu dan teridentifikasi,” katanya.

“Tapi saya gatau kalau dia masuknya lewat jalur yang lain ya karena kita cek poinnya itu kan di perbatasan-perbatasan wilayah, nanti kita akan lihat kembali cek point nya,” terangnya.

Yuli pun mengaku pihaknya sangat konsen akan masalah tersebut. Ia mengaku akan melakukan pengawasan secara serius supaya hewan ternak terjaga kualitas dan kesehatannya.

“Iya, betul. Makanya kita mau intens mau waspada banget, nanti kita koordinasi dengan pimpinan ini harus seperti apa langkah kedepannya terutama untuk antisipasi penularan terhadap peternak lokal,” terang Yuli.

(Towil/Nad)

Exit mobile version