Megatrust, SERANG – Kepala Desa atau Kades Sindangheula Suheli, merayu Bupati Serang Ratu Zakiyah dan jajaran membuka akses Bendungan Sindangheula untuk masyarakat.
Pasalnya, Suheli melihat potensi wisata desanya terbuka lebar, yang mana akan berefek domino kepada ekonomi kreatif masyarakat di Sindangheula.
Permohonan tersebut Suheli sampaikan di sela-sela kunjungan Bupati Serang, Ratu Zakiyah ke Desa Sindangheula dalam rangkaian HUT Kabupaten Serang ke 499.
“Kami sampaikan terkait program desa mengenai wisata desa. Dimana target kami ingin sekali bendungan Sindangheula bisa dibuka untuk wisata bagi umum,” ujar Suheli kepada awak media pada Ahad 12 Oktober 2025.
Suheli memaparkan, jikalau wisata desa Bendungan Sindangheula dibuka, ada kemungkinan segala bentuk kerajinan tangan dan UMKM masyarakat akan berjalan seiringan karena ada wadah untuk pertunjukan.
Lebih lanjut, tatkala bendung Sindangheula dijadikan tempat wisata, pengunjung juga akan melihat produk lainnya hasil karya warga desa Sindangheula.
“Mudah-mudahan bupati Serang bisa mengalokasikan ataupun memfasilitasi untuk dibuka bendung Sindangheula.
Karena wisata itu sangat diharapkan dan ditunggu masyarakat kami,” harap Suheli.
Disinggung terkait potensi UMKM, Suheli juga menyebut produk sapu lidi dan olahan makanan keripik menjadi salah dua unggulan produk khas desa Sindangheula.
Kedepan, kata dia, ia ingin bagaimana caranya agar produk sapu lidi merambah ke pangsa pasar yang lebih besar seperti supermarket dan pasar modern lainnya.
“Juga UMKM sapu lidi yang menjadi khas desa Sindangheula yang perlu dikembangkan. Saya ingin masuk ke pasar supermarket,” ucapnya.
“Mungkin pemerintah daerah bisa membantu untuk memfasilitasi ke arah sana,” sambungnya.
Di kesempatan kunjungan Bupati, selain wisata bangunan dan kuliner, Suheli juga memberikan informasi mengenai rumah tidak layak huni (rutilahu) yang diakuinya ada 30 rumah yang perlu dibantu.
Disamping itu, ia meminta support untuk pengelolaan sampah desa yang mana ia berencana membuat pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi produk yang lebih berdaya guna.
“Kemudian kami juga minta support pengelolaan sampah di desa. Walaupun kami punya program SPS, Sindangheula peduli sampah,” katanya.
“Kami akan buat sampai organik dan anorganik untuk dibuat lalat magot dan paving blok dari sampah plastik,” tambahnya. (Towil/Amul)
