Daerah

Ancaman Inflasi di Cilegon. Ini Kata Sekda

Rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Cilegon dalam rangka menyikapi paska kenaikan BBM di salah satu hotel di Kota Cilegon pada Selasa, 20 September 2022. Nadhila/Megatrust.co.id

Megatrust.co.id, CILEGON, – Ancaman inflasi tengah dirasakan masyarakat Indonesia, terutama di Kota Cilegon. Imbas dari kenaikan BBM beberapa bahan pokok mengalami kenaikan.

Agar tidak tidak meluas, saat Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon tengah menyiapkan beberapa formasi untuk menahan inflasi di Kota Cilegon agar masyarakat tidak berat.

Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin meminta semua pihak untuk menjaga keseimbangan inflasi khususnya di Kota Cilegon, agar perekonomian terus bertumbuh.

Baca Juga: Supaya Tidak Terdegradasi Zaman, Pencak Silat Akan Diusulkan Jadi Mulok di Sekolah

Mengingat, Kota Cilegon rata-rata inflasi tahunan sangat tinggi sebesar 6,43 persen. Meski, sejak Agustus kemarin mengalami deflasi menjadi 0,45 persen.

Apalagi, menyoal bahan pokok beras yang dalam waktu dekat diperkirakan akan mengalami inflasi di Kota Cilegon. Selain itu, penyumbang inflasi tertinggi seperti cabai merah, bawang merah, telur ayam, bahan bakar rumah tangga, rokok putih, rokok kretek, bensin, mobil, kue kering dan sabun detergen harus diwaspadai.

“Harus kita sikapi sama-sama, yang penting keseimbangan inflasi dijaga agar ekonomi kita terus bertumbuh, karena inflasi itu jadi faktor tumbuh dan berkembangnya ekonomi,” kata Maman usai Rapat Koordinasi TPID Kota Cilegon Menyikapi Paska Kenaikan BBM. Selasa, 20 September 2022.

Baca Juga: Viral! Pengemudi Motor Tua Tampak Santai saat Dikejar Polisi

Dikatakan Maman, ia pun meminta OPD terkait untuk tetap menjaga rantai pasokan makanan, sehingga distribusi dan stok akan tetap aman agar tidak menimbulkan gejolak kepanikan masyarakat.

“Pasokan dan stok akan dijaga. Untuk itu OPD terkait harus mampu menjaga distribusi pasokan yang semuanya dari luar, kerjasama antar daerah harus ditingkatkan, terutama soal kebutuhan pokok di pasaran agar aman dan terkendali harganya,” tuturnya.

Sebelumnya, Pemkot Cilegon akan menggelontorkan bantuan imbas dari kenaikan BBM yaitu Dana Tak Tersangka atau DTT sebesar Rp10 miliar untuk tetap menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga: Penyesuaian Tarif Angkutan Kota, ini Besaran yang Ditetapkan Pemkot Cilegon

Dikatakan Maman, upaya ini agar kelompok kecil tetap memiliki daya beli dan menjaga kemampuan mengendalikan inflasi.

“Kuang lebih 7 ribu penerima yang layak dibantu, perbulan Rp 150 ribu selama 4 bulan masing-masing mendapatkan Rp 600 ribu,” pungkas Maman. (Nad/Amul)

Exit mobile version